blank
SMKN 2 Tegal Jalan Wisanggeni Kota Tegal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Kota Tegal, Jawa Tengah ditetapkan PPKM pada level 4. Pemerintah Kota Tegal Rabu (23/2/2022) ini mulai menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari jenjang TK, SD dan SMP dan dialihkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sementara di lapangan terlihat SMKN 2 Tegal yang berlokasi Jalan Wisanggeni wilayah Tegal Timur, Kota Tegal masih melakukan PTM. “Iya hari ini masih ada tiga pelajaran masuk pukul 07.00 dan keluar pulang pukul 11.00,” kata AN, salah satu siswi kelas 12 SMKN 2 Tegal.

Wakil Kepala Sekolah SMKN 2 Tegal, Rusiyati saat ditemui di kantornya menyampaikan terkait PPKM level 4, Rusiyati mengaku belum mendapat pemberitahuan.

“Kalau ke TU mungkin sudah, cuma belum koordinasi. Karena saya kemarin habis sibuk sehingga belum koordinasi. Hari ini PTM tapi hari yang terakhir,” ujar Rusiyati, Rabu (23/2/2022).

Meski PTM pihaknya menerapkan 50 persen dari jumlah siswa. Jumlah siswa SMKN 2 Tegal total 1.168 siswa. “Yang masuk hanya kelas 12 saja,” katanya.

blank
Rusiyati, Wakil Kepala Sekolah SMK 2 Tegal. (foto: nino moebi)

Sementara SMAN 1 Tegal Jalan Menteri Supeno Kota Tegal, sudah melaksanakan PJJ selama 10 hari berjalan. Sejak awal Kota Tegal pada level 3 kebijakan sekolah sudah menerapkan PJJ. “Kami sudah melaksanakan PJJ sejak Kota Tegal pada awal level 3, sudah PJJ dan sampai saat ini level 4,” kata guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Tegal, Sri Mulyani saat ditemui di kantornya Rabu (23/2/2022).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal, Ismail Fahmi mengatakan, Pemberlakuan PJJ akan mengikuti perkembangan Covid-19 di Kota Tegal. Fahmi berharap kondisi ini tidak berlangsung lama sehingga bisa kembali menggelar PTM. “Kita ikuti perkembangan Covid-19 di Kota Tegal. Mudah-mudahan tidak terlalu lama,” ujar Fahmi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengungkapkan naiknya level PPKM karena lonjakan kasus yang cukup tajam. Peningkatan jumlah kasus ini juga disebabkan makin meningkatnya kesadaran masyarakat yang mau memeriksakan diri bila ada gejala.

Saat ini, makin banyak warga yang secara mandiri memeriksakan diri bila muncul gejala Covid-19. Sehingga hal ini makin menambah jumlah kasus positif. “Sebetulnya upaya-upaya sudah kita lakukan, tetapi ini memang ada peningkatan kasus yang signifikan. Kemudian dengan makin sadarnya masyarakat yang memeriksakan diri saat muncul gejala juga membuat jumlahnya makin tambah,” pungkas Prima.

Nino Moebi