SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebagian kelompok Islam di Indonesia, mempraktikkan aksi-aksi radikal dan teror, dengan menyerang secara membabibuta pada apa saja yang dianggap bertentangan dengan Islam.
Hal itu seperti yang disampaikan Prof Dr M Mukhsin Jamil, dalam pidato pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu-Ilmu Pemikiran Islam UIN Walisongo, di auditorium setempat Jalan Prof Dr Hamka, Ngalian, Semarang, Selasa (15/2/2022).
Menurut dia, gerakan radikal itu sangat antidemokrasi, dan berusaha untuk memaksakan sistem khilafah sebagai gantinya. Mereka menganggap seluruh ajaran dan institusi, simbol-simbol diluar yang mereka tawarkan, sebagai tidak islami, sesat dan berlawanan dengan Islam. Dan oleh karenanya harus dihancurkan.
BACA JUGA: Tim Pemkab Kendal Cukur Pemkot Semarang 5-1
”Untuk menopang gerakan semacam ini, para intelekual radikal jihadis merumuskan yurisprudensi, berupa fatwa-fatwa hukum, yang kemudian menjadi rujukan seluruh proponen gerakan jihadis di berbagai belahan dunia,” kata Prof Mukhsin.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq MAg menjelaskan, Prof Mukhsin Jamil merupakan guru besar pertama UIN Walisongo, yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) No 7 Tahun 2021, tentang Penilaian Jabatan Fungsional Dosen Jenjang Lektor Kepala dan Profesor dalam Rumpun Ilmu Agama. PMA ini ditetapkan dan diundangkan sejak 14 April 2021.
”Ini adalah kali pertama penetapan guru besar rumpun ilmu agama yang dilakukan Menteri Agama. Sebelumnya, penetapan guru besar dilakukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terima kasih Gus Men, Pak Sekjen, Pak Dirjen,” ungkap Imam.
BACA JUGA: Taj Yasin ‘Off Road’ Pakai Jip Mengenakan Sarung Batik
Yang menarik, pengukuhan guru besar Prof Mukhsin bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang ke-52. Sehingga dalam Sidang Senat Terbuka itu, ada acara tambahan berupa potong tumpeng ulang tahun. Prof Mukhsin yang juga Wakil Rektor 1 UIN Walisongo, memotong tumpeng dan diserahkan kepada Rektor Imam Taufiq.
Pada upacara pengukuhan guru besar itu juga dihadiri Ketua Umum MUI Jateng, Dr KH Ahmad Darodji, Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Diktis, Ditjen Pendis Kemenag RI Ruchman Basori, Kasubdit Sarpras Direktorat KSKK Ditjen Pendis Kemenag RI Abdul Rouf, Ketua PW Muhammadiyah Jateng Dr H Tafsir, dan para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Riyan