blank
Kios-kios di Terminal Bus Gombong, Kebumen,sepi dan tutup. Sudah lama terminal mangkrak karena bus dan angkutan tidak masuk terminal.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sepi, tidak terawat, hanya ada warung-warung tak berpenghuni. Begitulah kondisi Terminal Bus Gombong, Kabupaten Kebumen, terkini.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama sejumlah pimpinan OPD pada Jumat (11/2) pagi mengecek langsung kondisi Terminal Gombong, usai meninjau Pasar Hewan Gombong.

Kondisi Terminal Gombong sepi, tidak terawat memang sudah sangat lama. Terminal ini hanya menjadi tempat parkir truk-truk besar dan agen bus malam.

Menurut Bupati Arif Sugiyanto, wilayah yang menjadi aset Pemerintah daerah ini tidak boleh dibiarkan mangkrak, tanpa perawatan. Bahkan dia sangat menyayangkan, tempat yang strategis ini hanya sebatas menjadi tempat parkir truk, tanpa ada nilai ekonomis yang lebih untuk masyarakat.

blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama para pemilik kios di Terminal Gombong.(Foto:SB/Ist)

Bupati  mengupayakan agar Terminal Gombong direvitalisasi.”Jadi eman rasanya aset pemerintah kalau hanya tempat parkir. Nilai fungsi kemanfaatanya untuk masyarakat tidak ada. Ini yang perlu kita pikirkan bagaimana terminal ini bisa dibenahi, diperbaiki pengelolaanya dan insfrastrukturnya,”ujar Arif Sugiyanto.

Bupati merencanakan agar Terminal Gombong bisa segera dirapikan. Misalnya, dengan pemberian aspal baru, penataan warung. Sekaligus mengintegrasikan terminal dengan pasar hewan dan pasar Gombong.

“Kita rapikan, kita maksimal kemanfaatanya, buatkan jalan terusannya biar terintegrasi, agar terminal ini menjadi sentra pertumbuhan ekonomi rakyat,” ucapnya.

Widodo, salah satu pemilik warung di Terminal Gombong menyatakan, terminal ini sudah sangat lama sepi, terbengkalai. Bus antarkota tidak masuk termibal. Hanya dijadikan agen-agen bus malam dan tempat parkir truk.

Pria itu bersyukur jika pemerintah berencana melakukan pembenahan. “Kalau sepi, memang sepi dari dulu sepi, bangunannya sudah tidak terawat. Tidak ada bus atau angkutan yang masuk. Terminal tapi kaya bukan terminal. Hanya tempat parkir dan tempat agen bus,”ucap Widodo.

Pemilik kios itu pun menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Mau dibangun atau ditata, mereka siap. Pemilik kios hanya berharap terminal ini bisa kembali ramai, bisa berjualan dan perekonomian tumbuh.

Komper Wardopo