blank
Perlu penataanmoda angki6an umum agar bisa menjangkau dan meleeati Pasar Tumenggungan di pusat kota Kebumen.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Oleh Komper Wardopo

blank

BELAKANGAN ini perkembangan sektor usaha di Kota Kebumen terus menggeliat. Mulai pedagang kaki lima, dunia usaha, kafe, distro, pertokoan hingga super market pun terus bertumbuh.

Untuk pedagang kaki ima, hampir tiap jengkal tanah, terutama di Kota Kebumen, nyaris tak tersisa. Mulai angkringan, jajanan anak, nasi uduk, warung Lamongan dan menu kuliner lainnya hingga Pizza Hut. Semua terisi, dan hebatnya, semua laku.

Kawasan Jalam HM Sarbini pertigaan Wonoyoso penulis sebut sebagai Segi Tiga Emas kawasan bisnis di Kebumen terkini. Sektor usaha terus menggeliat dan makin melebar. Kios, gerobag dan lapak makanan pun terus bertambah.

Bahkan ada pertokoan baru, super market hingga yang terkini, Trio Mall. Sektor kuliner pun kian menjamur. Pusat buah buka 24 jam, apotik buka 24 jam. Rumah makan bergengsi Momong Resto serta semua dealer mobil pun terkonsentrasi  di Jalan Sarbini hingga Jalan Tentara Pelajar Kawedusan

Tentu kawasan bisnis dan kuliner lama seperti di Jalan Pemuda, masih eksis dan terus bertumbuh. Demikian pula di Jalan Pahlawan yang kini diganti nama oleh Bupati Arif Sugiyanto dengan Jalan Soekarno-Hatta dari Tugu Lawet ke arah barat melalui depan Pasar Tumenggungan.

Ini menjadi kawasan bisnis, perbankan dan wajah pusat Kota Kebumen dengan jalan yang kini makin lebar. Namun sayang, sebentar lagi jalan lebar satu arah itu juga akan menyempit lagi. Sebab Pemkab akan membangun pedestrian dan taman.

Namun yang unik justru kawasan bisnis baru yang makin menggeliat. Seperti di Wonoyoso, Bandungsruni, sebenarnya tak serta merta dirancang Pemkab Kebumen. Semua kawasan bisnis dan pertokoan hingga pusat kuliner tersebut berlokasi strategis sehingga memicu keberanian pelaku usaha membaca pasar.

Sedangkan di luar kota kawasan bisnis yang berkembang pesat seperti di Selang, Pejagoan  dan di Jalan Kejayan Tamanwinangun serta Mertokondo, karena ada kampus dan kawasan perumahan an perkantoran sehingga kemudian berkembang pula pertokoan, bisnis dan kuliner.

Inovasi Pemerintah dan Kreativitas Warga

Khusus Bandungsruni, menjadi kawasan bisnis unik. Sejatinya Bandungsruni hanya kawasan pinggiran atau masuk Desa Bojongsari, Kecamatan Alian dan Desa Bandung, Kecamatan Kebumen. Namun Pemerintah desa dan warga memiliki inovasi untuk memajukan sektor ekonomi.

Terlebih jalan tersebut dilalui jalur wisata pemandian air hangat Krakal. Bahkan juga dilalui jalan alternatif atau jalan tembus Wonokromo-Wadaslintang-Wonosobo, serta jalur alternatif ke arah Kutowinangun dan Kebumen timur.

Dalam waktu sekitar 10 tahun belakangan ini, Kawasan Pasar Sruni atau Bandungsruni makin moncer. Menjadi salah satu pusat pertumbuhan yang maju pesat. Bahkan setiap Ramadan, Pasar Sruni dan sekitarnya menjadi pusat ngabuburit terutama di Kebumen.

Dampak positifnya, di sepanjang jalan dari arah Kawedusan ke timur Jalan Pangeran Bumidirdjo yang dulu sepi dan rawan kejahatan, kini berubah drastis. Bahkan kawasan bisnis bukan hanya di depan Pasar Sruni.

Galiat dinamika Kota Kebumen dewasa ini juga diakui presenter kondang Andi F Noya saat berkunjung ke Kebumen. Menurut Andi, kemajuan suatu kota  pasti didukung dua faktor. Inovasi Pemerintah Daerah dan didukung kreativitas masyarakat. Kebumen memiliki keduanya.

Bahkan sejatinya kemajuan Kebumen, tata kelola pemerintahan yang baik dan dinamisnya warga mulai terasa sejak era Bupati Rustriningsih, dilanjutkan Bupati KH M Nashirudin AM, diteruskan Bupati Buyar Winarso, dan Bupati M Yahya Fuad. Kemudian dilanjutkan Bupati Yazid Mahfudz dan kini Bupati Arif Sugiyanto.

Sedangkan masyarakat Kebume dikenal egaliter, demokratis dan tak alergi perubahan. Mayoritas warga berbasis tradisional dan warga Nahdlatul Ulama. Namun masyarakat pun cepat menyikapi perubahan. Bahkan tajam pula dalam menangkap peluang bisnis. Terbukti beberapa usaha bisnis di Kebumen dikelola pengusaha lokal muslim dan santri.

Perlu Penataan Moda Angkutan Umum

Tetapi sayang, pertumbuhan dan kemajuan sektor usaha  di Kebumen itu seolah tidak diimbangi dengan fasilitas umumn. Bahkan untuk angkutan umum, justru semakin mundur dan tak memadai. Mungkin menjadi kota yang “salah kelola” angkutan umum.

Bahkan, pasar tradisional, perkantoran dan kawasan pendidikan di pusat Kota Kebumen tidak dilalui trayek angkutan umum. Memang masih ada satu-dua jalur angkutan umum. Seperti ke Krakal, Petanahan dan Gombong-Prembun.

Demikian pula angkutan umum jalur ke pedesaan dan pinggiran seperti ke Karangsambung, Bocor Buluspesantren, Poncowarno, namun tidak memadai. Sempat ada angkutan umum ke Poncowarno atau ke Tanggulangin Klirong, namun kini telah mati.

Bahkan jalur ke pasar tradisional, Pusat Perkantoran Pemkab maupun ke kawasan pendidikan seperti ke SMAN2 Jalan Cincin Kota,  jalur ke SMKN1 dan MAN1 yang muridnya banyak juga tidak dilalui angkutan umum. Padahal jalur ke tiga sekolah tersebut satu kawasan dan bisa dilalui moda angkutan umum.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama sempat mengakui tingginya angka kecelakaan lalu-lintas di daerah ini. Penulis berasumsi, kepadatan jalur jalan di dalam kota saat pagi hari dan tingginya angka kecelakaan lalu-lintas, berkorelasi dengan minimnya angkutan umum.

Akibatnya banyak warga, termasuk pelajar, ASN dan karyawan, memakai sepeda motor atau kendaraan roda empat untuk mobilitas. Jalan-jalan umum di pusat kota tiap pagi menjadi padat merayap oleh sepeda motor.

Padahal salah satu ciri kota yang baik tentu pada terjaminnya fasilitas publik. Terutama tersedianya angkutan umum yang terkoneksi  dengan pusat keramaian, seperti pasar, pusat perbelanjaan, pusat pendidikan dan tempat wisata. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah Pemkab Kebumen.

Catatan pendek ini bisa menjadi masukan Eksekutif, Legislatif serta para pemangku kepentingan di Kebumen.Tersedianya fasilitas publik seperti halte, taman kota, pedestrian hingga moda angkutan umum yang memadai dan ramah difabel, menjadi syarat kemajuan sebuah kota. Semoga.

Komper Wardopo, jurnalis SuaraBaru.id, Penasihat PWI Kebumen dan dosen IAINU Kebumen.

 

.