JEPARA (SUARABARU.ID) – Monumen Macan Kurung, ikon seni ukir Jepara di perbatasan Jepara – Demak, yang terletak di Desa Gedangan mangkrak dan mulai rusak. Padahal monumen yang direncanakan dilengkapi dengan taman tersebut dibangun dalam rangka memperkuat citra kota Jepara sebagai kota ukir dan sekaligus membangun kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap seni ukir.
Monumen yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Jepara periode tahun 2012-2017, Achmad Marzuqi – Subroto tahun 2016 hingga sekarang tidak juga terselesaikan. Ironisnya pada beberapa bagian telah rusak dan catnya mulai mengelupas serta kusam. Juga tumbuh rumput dan semak.
Pembangunan monumen tersebut menurut rencana akan diselesaikan dalam beberapa tahun anggaran. Pembangunan fisik dimulai tahun 2015 dengan anggaran Rp. 700 juta dan tahun 2016 mendapatkan anggaran Rp. 1,6 milliar. Kemudian tahun 2017 sebesar Rp. 3 miliar.
Pada tahun 2018, proses pembangunan patung ini terhenti, anggaran pembangunan menjadi alasan utamanya. Pada tahun 2019 pembangunan kawasan patung ini dimulai lagi, namun hanya sedikit saja proses pengerjaanya.
“Tahun ini di Dinas PUPR ada anggaran Rp. 500 juta untuk kegiatan penataan taman di Jepara,” ujar Kepala DPUPR Ary Bachtiar.
“Pembangunan patung ini masih belum jelas kapan bisa selesai. Banyak pihak menilai Pemkab Jepara tidak memiliki konsistensi dalam membangun patung ikon kota Jepara ini,” ujar Khoirul Fahmi, mahasiswa ISI Surakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya dengan obyek penelitian Monumen Macan Kurung ini
Proses penciptaan patung ini dimulai di tahun 2016, dengan tahap awalan mengadakan kompetisi desain untuk rancangan karya tersebut, baik visual maupun konsep. Juri dalam kompetisi ini adalah kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara Ir. Budiarto M.T, Hadi Priyanto, dan Ari Jatmiko.
Penjurian kompetisi desain karya tersebut dilakukan di aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara, dengan jumlah peserta kurang lebih 120. Karya desain yang terpilih dan menang merupakan karya yang paling tepat untuk Jepara, baik dari segi visual maupun konsep.
Hadepe