KUDUS (SUARABARU.ID) – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam membentuk herd immunity masyarakat melalui percepatan vaksinasi, tak terkecuali bagi anak usia 6-11 tahun.
Untuk memastikan tidak ada kendala yang terjadi di lapangan, Bupati Kudus HM Hartopo berkesempatan meninjau pelaksanaan vaksinasi anak di SDN 2 Bacin Bae Kudus, Selasa (11/1).
Layaknya seorang ayah yang memberikan edukasi kepada anaknya, Bupati Hartopo pun melakukan pendekatan persuasif kepada para siswa yang akan dan telah menerima suntikan vaksinasi. Melalui motivasi dan dukungan yang diberikan, Hartopo berharap anak-anak tidak takut divaksin serta tahu tujuan dari vaksinasi.
“Dengan melakukan pendekatan dan berkomunikasi langsung pada anak, harapan kita mereka tidak takut disuntik, hal ini dapat memberikan dukungan moril pada mereka. Edukasi juga kami berikan agar mereka paham tujuan vaksinasi,” terangnya.
Hartopo juga memberikan apresiasi terhadap kesediaan orang tua murid yang datang mendampingi anaknya. Pihaknya menilai pendampingan tersebut dapat mempermudah ketika petugas akan melakukan screening riwayat kesehatan sang anak.
“Apresiasi sekali atas kesediaan orang tua murid yang datang mendampingi anaknya dalam vaksinasi. Ini sangat mempermudah petugas ketika melakukan penelusuran riwayat kesehatan, apakah ada penyakit penyerta atau tidak, apakah layak mendapatkan vaksinasi atau tidak, karena orang tua yang tahu perkembangan buah hatinya,” ucapnya.
Disinggung soal persediaan vaksin, Hartopo mengatakan tak ada masalah, Pihaknya menyebut telah mendapatkan stok dosis vaksin yang cukup untuk menggenjot vaksinasi anak.
“Target vaksinasi anak akhir bulan ini selesai, kemarin sudah mendapatkan 80 ribu, sekarang mendapatkan lagi 55 ribu. Untuk yang expired tanggal 13 Januari masih tersisa 56 vial (560 dosis) dan target hari ini harus selesai,” jelasnya.
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi mengatakan bahwa penggenjotan vaksinasi untuk mencapai target terus dilakukan Pemkab Kudus yang bersinergi dengan TNI/Polri.
“Penggenjotan vaksinasi terus kami upayakan, kami juga menggandeng unsur TNI/Polri dalam percepatan vaksinasi anak. Untuk jenis vaksin yang kami gunakan Sinovac,” terangnya.
Andini juga menjelaskan bahwa total capaian target vaksinasi keseluruhan Kabupaten Kudus di atas rata-rata capaian vaksinasi Jawa tengah.
“Total capaian vaksinasi keseluruhan Kabupaten Kudus di atas rata-rata Jawa tengah, Baik dosis 1 maupun 2. Untuk dosis 1 total 84,02 persen di atas Jateng yang mencapai 82 persen, Sedangkan dosis 2 mencapai 64,03 persen di atas Jateng yang mencapai 62,20 persen. Kalau capaian vaksinasi anak 55,22 persen, Sedangkan capaian vaksinasi lansia dosis 1 mencapai 62,33 persen dan dosis 2 masih 46,17 persen,” jelasnya.
Ditanya soal Kejadian Lanjutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada vaksinasi anak, dr. Andini menjelaskan sejauh ini terdapat laporan KIPI ringan yang dialami oleh anak.
“Ada KIPI ringan pasca dilakukan vaksinasi yang terlaporkan seperti reaksi alergi. Ada 2 anak yang terdata. Penanganannya kita sesuai SOP. Kita juga konsultasikan pada dokter konsultan untuk KIPI dan kita laporkan ke Komda KIPI Jateng,” pungkasnya.
Tm-Ab