JEPARA (SUARABARU.ID) – Dengan tema Pameran Patung Meluar Batas, tim produksi mencoba merespon style dan karya-karya seniman Dwik Tunggak. “Tentu dengan kreasi kemasan acara baru yang belum lazim dilakukan sebelumnya,” ujar Didin Ardiansyah, S.Sn, Direktur Gandrung Production yang menggelar acara Pameran Patung Meluar Batas.
Pada acara pembukan yang akan berlangsung, Sabtu (8/1-2022) malam di Waroeng Mas Jinggo, Jinggotan, Kembang, Ki Hendro Suryo Kartika, S.Sn yang biasanya tampil mendalang dengan wayang kulit akan mendalang dengan geber kanvas dan wayangnya kuas dan cat. Dengan mendalang, ia akan melukis perjalanan lakon
Ketua Pepadi Jepara ini akan membawakan lakon Jati diri. Lakon ini mengisahkan tentang dewa Amral yang sedang mengamuk, karena kehilangan pusaka. Kayangan yang semula tentram menjadi berguncang. Batara Guru kemudian memanggil Narada sebagai penasehat kayangan.Ternyata dewa Amral mengamuk karena pusakanya yang hilang.
BACA JUGA Unisnu Tebarkan Kreativitas Melalui Custom Furniture Fest
Namun menurut Semar, sebenarnya pusaka Dewa Amral tidak hilang. Tapi masih tersimpan dalam diri dewa Amral. Untuk akan tetapi untuk mencarinya dewa Amral harus bertapa mematung. Akhirnya dengan dibantu oleh Batara Guru, dewa Amral disabda menjadi patung (primitiv) agar tidak diganggu orang, Dalam pertapaan itu dewa Amral harus mematikan raga dan hawa nafsunya.
Sementara Fachrudin yang akrab disapa Kang Brodin akan membawakan puisi dongeng berkolaborasi dengan anak-anak kampung. Juga ada live performance Ramesty.
BACA JUGA RA Kartini, Promotor Awal Seni Ukir Jepara
Direncanakan pembukaan Pameran Patung Meluar Batas karya Dwik Tunggak ini akan dibuka oleh seniman sepuh, H. Achmadi yang mendedikasikan seni untuk masyarakat. Ia seniman tulen yang selama hidupnya konsisten melakukan kegiatan kesenian dan sudah dipersembahkan sebagai pelayan masyarakat mulai seni pedalangan, pranotocoro, teater, musik, lukis dan bahkan budaya Jawa.
Sebelumnya, Pameran Patung Meluar Batas yang akan digelar dari tanggal 8 – 30 Januari 2022 telah dibuka dengan – Monolog “Para Ruh”. Monolog yang di gelar di Waroeng Mas Jenggo di desa Jinggotan, Kembang Sabtu (Sabtu/1/2022) menampilkan budayawan M Iskak Wijaya.
BACA JUGA Menelusuri Jejak Galangan Kapal dan Armada Perang Ratu Kalinyamat Abad ke-16
Dalam rangkaian acara Pameran Patung Meluar Batas juga akan digelar berbagai acara diantaranya Fasion Show Kolaboratif dan Photo Hunting Model, diskusi budaya Neo Primitifisme, work shop penulisan budaya dan sejarah lokal, work shop menulis bagi pelajar, serta pentas musik Keroncong. Pameran Patung Meluar Batas juga terbuka bagi masyarakat umum dan para pelajar.
Hadepe