blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika melaunching inovasi Pesta Dansa. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kabar gembira bagi warga Wonosobo yang akan mengurus administrasi kependudukan. Mereka tidak perlu jauh-jauh datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Namun saat ini pengurusan cukup dilakukan dikantor Desa masing- masing.

Pasalnya, Disdukcapil Wonosobo saat ini telah melaunching pelayanan administrasi kependudukan di desa (Pesta Dansa). Grand launching dilakukan Bupati Afif Nurhidayat didampingi Wakil Bupati M Albar dan Kepala Disdukcapil Tarjo di Desa Wonokromo Mojotengah.

Kepala Disdukcapil Tarjo, mengatakan Pesta Dansa ini dibuat dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat yang dimaksudkan untuk memperpendek atau memangkas prosedur pelayanan.

Sehingga kependudukan dan catatan sipil menjadi lebih cepat dan akuntabel. Inovasi ini sebelumnya juga telah disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait, dengan menyebarkan spanduk ke seluruh desa sebagai bentuk ajakan guna mensukseskan program tersebut.

Selain itu, juga dilakukan pelatihan kepada seluruh admin desa dan perangkat desa se-Kabupaten Wonosobo dalam 4 tahap dibagi 4 hari. Administrasi kependudukan apa saja yang bisa dilayani melalui Pesta Dansa ini.

Tarjo menyampaikan, pelayanan ini masih terbatas pada pelayanan pembuatan Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Akta Kematian, sedangkan untuk yang lain belum bisa terlaksana karena keterbatasan alat.

“Kami berusaha menciptakan dan mendekatkan pelayanan masyarakat sampai ke desa. Walaupun dalam pelayanan tersebut masih terbatas pada pelayanan pembuatan KK, Akte kelahiran dan Akte Kematian,” ujarnya.

Sedangkan yang lain misal KTP kita masih terkendala terkait alat, sehingga masih berada di Kecamatan.

Jadi, lanjut Tarjo, masyarakat yang hendak melakukan pengurusan administrasi kependudukan tersebut, yang semula harus datang ke Kabupaten, sekarang cukup ke desa saja. Dengan mekanise yang mudah.

Secara singkat inovasi Pesta Dansa ini, katanya, jika masyarakat akan mengurus administrasi kependudukan yang semula harus datang ke kabupaten sekarang cukup kedesa saja.

Terus Dimonitor

blank
Inovasi Pesta Dansa dibuat untuk mendekatkan kependudukan pelayanan pada masyarakat. Foto : SB/Muharno Zarka

“Admin desa yang meng-input, lalu kirim ke kami berupa Pdf, nanti kita proses dan kami tandatangani kemudian diberikan ke desa berupa Pdf lagi. Desa yang akan mencetak sehingga masyarakat cukup datang ke Kantor Desa saja,” lanjutnya.

Bupati Wonosobo memberikan apresiasi tinggi dan dukungan terhadap inovasi tersebut. Karena hal itu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Dan ini sebagai wujud kehadiran Pemerintah di tengah masyarakat.

“Ini luar biasa, inovasi seperti ini memang yang ditunggu oleh masyarakat, saat ini butuh cepat untuk dilayani, jadi masyarakat tidak harus datang ke capil, iya kalau rumahnya dekat di kota, kalau domisilinya jauh dari capil, dari biaya dan waktu kan tidak efisien, tidak efektif, saya tidak ingin masyarakat antri,” terangnya.

Maka seiring hal itu pemerintah harus hadir negara harus hadir dalam rangka memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat, bagaimana caranya yaitu dengan hadir ke masyarakat, salah satunya seperti ini, dengan percepatan dengan melakukan sistem yang terintegrasi.

Bupati mengungkapkan, dengan adanya Pesta Dansa ini pelayanan yang selama ini memakan waktu lama, masyarakat harus mengantri, sekarang bisa dipercepat, dipermudah dan bisa diperpendek durasi waktunya.

Sehingga dalam rangka meningkatkan dan memudahkan pelayanan terhadap masyarakat terkait pengurusan administrasi kependudukan, bisa terwujud.

Namun Bupati minta kepada Disdukcapil agar segera melengkapi kekurangan sarana prasarana yang ada sebagai penunjang pelayanan yang bisa dilakukan di desa.

“Kami minta kedepan agar segera melengkapi kekurangan pelayanan secara bertahap misal KTP atau kartu-kartu yang lain harus bisa di cetak di desa masing-masing,” ujar dia.

Bupati minta program inovasi ini harus ada monitor dan evaluasi untuk melihat apakah ada kendala berarti yang ditemui saat berproses nantinya.

“Proses program ini harus ada evaluasi, saya nitip pesen kepada para Camat untuk memonitor kesiapan desa masing-masing. Begitu di launching desa-desa harus dimonitor,” katanya.

Afif meminta kumpulkan semua masalah jika ada. Syukur-syukur tidak ada masalah. Namun jika ditemukan kendala bisa segera dilakukan langkah-langkah konkrit dan tindak lanjut yang diperlukan.

“Sehingga ini menjadi bagian penting arti kehadiran negara kehadiran pemerintah di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Muharno Zarka