blank
Tim pebola voli putra Surabaya Bhayangkara Samator Rivan Nurmulki (kiri) dan Yoga Tegar Sujiwa (kedua kanan) berusaha menahan smes dari pebola voli putra Jakarta BNI 46 Osmany Roberto C. Durrutry (kedua kiri) saat pertandingan seri kedua putaran kedua Proliga 2020 di GOR C'Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Jakarta BNI 46 menang atas Surabaya Bhayangkara Samator dengan skor akhir 3-1 (26-28, 25-23, 25-20, 25-23).

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Kompetisi bola voli paling bergengsi Proliga musim 2022 tak lama lagi bergulir di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat, mulai 7 Januari hingga 27 Maret 2022.

Namun sebelum tim-tim bola voli terbaik Indonesia bersaing pada musim baru, mari simak daftar skuad putra yang menjuarai Proliga dari masa ke masa.

Sejak debut Proliga pada 2002, tujuh tim sukses menjuarai di mana tim yang kini bernama Surabaya Bhayangkara Samator paling sering menjuarainya dengan tujuh gelar pada 2004, 2007, 2009, 2014, 2016, 2018, dan 2019.

Jakarta BNI Taplus atau BNI 46 menjadi tim kedua yang mengoleksi titel terbanyak Proliga dengan enam trofi, masing-masing pada 2003, 2005, 2006, 2010, 2012, 2013.

Palembang Bank Sumsel Babel meraih dua gelar juara pada 2011 dan 2013, sedangkan Bandung Tectona (2002), Jakarta Sananta (2008), Jakarta Elektrik PLN (2015), dan Jakarta Pertamina Energi (2017) masing-masing satu gelar.

Surabaya Samator menjadi tim tersukses dalam kompetisi Proliga. Gelar pertama diraih pada edisi ketiga pada 2004 ketika masih menggunakan nama Surabaya Flame dan pada final mengalahkan Bandung Telkomsel Tectona 25-20, 25-21, 25-13.

Titel ini diraih setelah pada dua musim pertama menjadi runner-up. Pada debut 2002, Surabaya Flame kalah 25-21, 25-22, 21-25, 20-25, 12-15 pada laga puncak melawan Bandung Tectona.

Satu tahun berikutnya, Surabaya Flame kembali menempati posisi kedua setelah takluk 2-3 kepada Jakarta BNI Phinisi dengan 23-25, 20-25, 25-20, 25-22, 17-19.

Pada edisi 2005 dan 2006, giliran Jakarta BNI Taplus mendominasi. Pada 2005, dua tim asal ibu kota bertemu dalam final. Pada akhirnya Jakarta BNI Taplus menjadi juara usai mengalahkan Jakarta Monas Bank DKI dengan 20-25, 30-28, 25-20, 25-19.

Kemudian Jakarta BNI Taplus mempertahankan titel setelah menandaskan Surabaya Samator yang sebelumnya bernama Surabaya Flame dengan 25-23, 22-25, 25-14, 25-18.

Setelah menjadi runner-up, Surabaya Samator membuktikan salah satu tim terbaik dengan kembali membawa pulang gelar juara musim 2007 sekaligus menuntaskan misi balas dendam atas Jakarta BNI Taplus dengan 25-17, 25-20, 28-26.

Gelar juara sempat jatuh ke tangan Jakarta P2B Sananta pada musim 2008 setelah menang atas Jakarta BNI Taplus pada final dengan 25-17, 25-20, 15-25, 25-20.

Namun setelah itu Surabaya Samator kembali merebut titel pada musim 2009 dengan mengalahkan juara bertahan Jakarta P2B Sananta pada final dengan skor 3-0 (25-18, 29-27, 25-22).

Dominasi terhenti

Dalam musim berikutnya pada 2010, Surabaya Samator gagal mempertahankan gelar setelah takluk 25-18, 19-25, 23-25, 18-25 kepada Jakarta BNI Taplus.

Pada 2011, Palembang Bank Sumsel Babel menghentikan dominasi Samator dan Jakarta BNI yang silih berganti bersaing merebut gelar juara.

Palembang Bank Sumsel Babel menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Jakarta Sananta pada final musim 2011 dalam laga lima set yang berhasil 16-25, 25-19, 25-15, 20-25, 15-11.

Namun setelah itu, trofi kembali direbut Jakarta BNI 46 yang mengalahkan Semarang Bank Jateng 3-1 pada Proliga 2012 dengan 25-21, 21-25, 25-19, 29-27.

Palembang Bank Sumsel Babel akhirnya kembali menjadi yang terbaik pada musim berikutnya setelah pada 2013 mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan 25-18, 25-19, 19-25, 25-21.

Setelah dalam empat musim tanpa gelar, Surabaya Samator kembali menunjukkan taji dengan meraih titel keempat pada musim 2014 setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Energi 25-11, 25-14, 25-22.

Pada musim berikutnya, Surabaya Samator gagal mempertahankan titel usai kalah pada final melawan Jakarta Elektrik PLN dengan 19-25, 26-28, 22-25.

Surabaya Samator bangkit dengan kembali merengkuh titel Proliga 2016 setelah menyingkirkan Jakarta BNI Tapls 25-18, 25-22, 25-22 dalam pertandingan tiga set.

Namun pada 2017, Surabaya Samator yang gigit jari. Edisi ini giliran Jakarta Pertamina Energi yang menjadi juara setelah mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel dengan skor 3-0 (26-24, 25-15, 25-12).

Dalam dua musim terakhir pada 2018 dan 2019, Surabaya Samator yang menggunakan nama Surabaya Bhayangkara Samator kembali mengukuhkan status sebagai tim terkuat Proliga dengan menjuarai edisi ini.

Pada 2018, Samator mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel dengan skor 3-1 (25-22, 25-16, 23-25, 30-28), sementara pada musim 2019, mereka mengalahkan Jakarta BNI 46 dalam pertandingan empat set dengan 23-25, 25-20, 26-24, 25-17.

Sementara itu Proliga pada dua tahun terakhir terkendala pandemi COVID-19. Pada 2019, kompetisi hanya berlangsung hingga semifinal, sedangkan pada 2020 tak terselenggara.

Proliga 2022

Memasuki musim baru Proliga 2022 diprediksi makin sengit. Semua tim memiliki pemain berkualitas. Terlebih lagi, penyelenggara akhirnya kembali memperbolehkan setiap tim diperkuat dua pemain asing.

Pada sektor putra, empat dari enam tim yang bersaing adalah wajah lama Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank Sumsel Babel, dan Jakarta Pertamina Pertamax.

Sementara sisanya hadir debutan Kudus Sukun Badak dan Bogor LavAni.

Meski tampil perdana, dua tim ini layak diperhitungkan karena sejumlah pemain top hadir untuk membuktikan keduanya bukan pelengkap.

Kudus Sukun Badak memiliki dua pevoli berlabel pemain tim nasional, yakni Aji Maulana dan Antho Bertiyawan.

Aji Maulana adalah pemain yang memperkuat Indonesia pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Sementara Antho Bertiyawan juga kerap menjadi andalan Merah Putih seperti pada SEA Games 2011, 2011, dan 2015.

Sementara Bogor LavAni didirikan Presiden Republik Indonesia periode 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka juga tampil bersama pemain-pemain bintang seperti Dony Haryono dan Dio Zulfikri yang membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games Filipina pada 2019.

Selain itu ada juga nama Muhammad Malizi yang memperkuat Indonesia pada Asian Games 2018 dan juga peraih penghargaan best blocker pada Proliga musim 2018.

Proliga 2022 akan bergulir tanpa penonton dan diadakan di satu lokasi untuk mencegah penyebaran virus corona. Meski demikian, persaingan diprediksi tetap sengit.

Layak dinantikan apakah Surabaya Bhayangkara Samator akan melanjutkan dominasinya atau malah juara baru kompetisi bola voli paling bergengsi di Tanah Air ini.

Daftar juara tim putra Proliga dari masa ke masa

2002
Juara: Bandung Tectona
Runner-up: Surabaya Flame

2003
Juara: Jakarta BNI Phinisi
Runner-up: Surabaya Flame

2004
Juara: Surabaya Flame
Runner-up: Bandung Telkomsel Tectona

2005
Juara: Jakarta BNI Taplus
Runner-up: Jakarta Monas Bank DKI

2006
Juara: Jakarta BNI Taplus
Runner-up: Surabaya Samator

2007
Juara: Surabaya Samator
Runner-up: Jakarta BNI Taplus

2008
Juara: Jakarta P2B Sananta
Runner-up: Jakarta BNI Taplus

2009
Juara: Surabaya Samator
Runner-up: Jakarta P2B Sananta

2010
Juara: Jakarta BNI Taplus
Runner-up: Surabaya Samator

2011
Juara: Palembang Bank Sumsel Babel
Runner-up: Jakarta Sananta

2012
Juara: Jakarta BNI 46
Runner-up: Semarang Bank Jateng

2013
Juara: Palembang Bank Sumsel Babel
Runner-up: Jakarta BNI 46

2014
Juara: Surabaya Samator
Runner-up: Jakarta Pertamina Energi

2015
Juara: Jakarta Elektrik PLN
Runner-up: Surabaya Samator

2016
Juara: Surabaya Samator
Runner-up: Jakarta BNI Taplus

2017
Juara: Jakarta Pertamina Energi
Runner-up: Palembang Bank Sumsel Babel

2018
Juara: Surabaya Bhayangkara Samator
Runner-up: Palembang Bank Sumsel Babel

2019
Juara: Surabaya Bhayangkara Samator
Runner-up: Jakarta BNI 46

Ant/Muha