blank
Kajari Jepara Ayu Agung SH, S.Sos, MH, M.Si (Han) saat memberikan sambutan pada diskusi

JEPARA (SUARABARU.ID)- Jejak dan peran sejarah Jepara yang cukup besar dalam perjalanan sejarah Indonesia mendorong Dr Jeanne Francoise,S.Hum, M.SiHAN, CIQNR, CIQAR melakukan penelitan Warisan Pertahanan (Defense Heritage). Penelitian akan dilakukan mulai awal tahun depan.

Jeanne Francoise, adalah perempuan pertama dengan gelar Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan RI tahun 2021 dengan disertasi pertama di dunia yang meneliti Warisan Pertahanan. Dosen Sejarah Pertahanan di Internasional President University Jababeka Cikarang dan Dosen Tidak Tetap di Universitas Pertahanan RI ini juga pendiri Masyarakat Warisan Pertahanan.

blank
Sekda Jepara Edy Sujatmiko, S.Sos, MM,MH.

Dalam kunjungan pertama kali ke Jepara Senin (27/12-2021), Jeanne Francoise telah melakukan diskusi yang dihadiri oleh Kajari Jepara Ayu Agung SH, S.Sos, MH, M.Si (Han), Sekda Jepara Edy Sujatmiko, S.Sos, MM,MH serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Zamroni Lestiaza.

blank

Diskusi yang dipandu oleh Lia Supardianik ini diikuti sejumlah  budayawan, praktisi pendidikan  dan masyarakat sejarah Jepara seperti Iskak Wijaya, Hadi Priyanto, Tabhroni, M.Dalhar serta anggota Lembaga Pelestari Sejarah dan Kebudayaan Jepara.

blank
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Zamroni Lestiaza, M.Si saat serahkan plakat pada Dr Jeanne Francoise,S.Hum, M.SiHAN, CIQNR, CIQAR,

Menurut Jeanne Francoise, penelitian yang difokuskan pada  bangunan yang digunakan untuk pertahanan (defense heritage) saat terjadi peperangan ini, akan meneliti dua benteng peninggalan sejarah, yakni Benteng VOC dan Benteng Portugis.

Ia juga menjelaskan, Defense Heritage sebagai cagar budaya yang bernilai pertahanan. Seperti Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng Malborough di Bengkulu, Jembatan Merah di Surabaya serta Pesantren Gontor yang pernah digunakan sebagai pusat logistik pasukan Jenderal Sudirman.

blank
Dr Jeanne Francoise,S.Hum, M.SiHAN, CIQNR, CIQAR, saat menjelaskan rencana penelitiannya

“Defense heritage adalah warisan pertahanan yang ada di daerah. Bisa berupa rumah, benteng, jembatan maupun pesantren”, ujar Dr. Jeanne, dalam acara diskusi yang digelar di gedung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) pada Senin (27/12).

Menurut Jeanne Francoise. masih ada sekitar 6.600 cagar budaya di Indonesia yang bernilai pertahanan yang belum diteliti. Kami fokus pada bangunan yang dibangun pada kurun waktu 1511-1949″, lanjut Dr. Jeanne.

Dukung Penelitian

Kajari Jepara Ayu Agung SH, S.Sos, MH, M.Si (Han), yang juga satu almamater dengan Dr Jeanne Francoise saat di Universitas Pertahanan sangat mendukung penelitian Warisan Pertahanan. “Hasil penelitian tentu sangat penting untuk membangun ketahanan budaya masyarakat,” ujarnya. Juga nasionalisme dan patriotisme, tambahnya.

blank
Peserta diskusi Diskusi yang diikuti sejumlah budayawan, praktisi pendidikan dan masyarakat sejarah Jepara

Sementara  dukungan dari Pemda Jepara disampaikan oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko, S.Sos, MM,MH. “Hasil penelitian tentu sangat bermanfaat bagi Jepara yang memiliki sejarah panjang,” ujarnya.

Sedangkan  Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Zamroni Lestiaza, M.Si berharap penelitian dapat dilakukan secepatnya, hingga ada kado saat Jepara merayakan Hari Jadi kotanya tahun 2022.

Ulil – Hadepe