BLORA (SUARABARU.ID) – Mejelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora pada Kamis (23/12/2021) melaksanakan rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral sekaligus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi.
Rakor dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati, dipimpin Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama jajaran Forkopimda Blora. Peserta rapat para Kepala OPD terkait, dan jajaran Forkopimcam se-Kabupaten Blora, bersama para Kapolsek, dan Danramil.
Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, dalam sambutannya mengingatkan agar Dinas Perdagangan bisa mengecek kondisi harga sembako di pasaran, dan meminta BPBD bersama Dinas Pertanian mengecek ketersediaan cadangan pangan untuk antisipasi bencana alam di puncak musim penhujan.
“Pangan menjadi perhatian kita di Nataru ini, tolong dipastikan aman dan harganya terjangkau. Selain itu, vaksinasi juga harus terus kita lakukan. Meskipun saat ini kita masih level 2 dan akan masuk level 1, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. Jangan sampai virus baru menjadi penyebab pertambahan kasus di Blora,” ungkap Bupati.
Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan bersama seluruh jajaran Puskesmas dan rumah sakit untuk mewaspadai dimulainya penyakit DBD yang mulai muncul pada musim penghujan tahun ini.
“Selain pandemi covid-19, kita juga perlu waspada pada DBD. Sudah banyak laporan yang masuk bahwa pasien DBD mulai ada. Tolong Dinas Kesehatan cepat bergerak, lakukan upaya preventif agar tidak semakin banyak. Begitu Forkopimcam di wilayahnya masing-masing galakkan 5M,” tambah Bupati.
- Arief Rohman juga mempersilahkan Dindagkop UKM melakukan diskusi dengan para paguyuban PKL untuk menyepakati jam buka saat malam Tahun Baru agar tidak terjadi kerumunan.
Sementara itu, Dandim 0721/BLora, Letkol. Inf. Andy Sulistiyo KP, S.Sos, M.Tr (Han), menyatakan bahwa pihaknya siap membantu melakukan pengamanan Nataru di Kabupaten Blora, sekaligus untuk terus menyukseskan vaksinasi.
“Kita jangan terlena dengan status level Kabupaten yang sudah level 2 dan mau ke level 1. Semuanya harus melihat data per wilayah, per kecamatan. Nyatanya saat ini di Kabupaten BLora masih ada 4 Kecamatan yang kuning. Maka ini menjadi kewaspadaan kita bersama. Jangan sampai Nataru ini akan menjadi peningkatan kasus. Kami minta 3 pilar di Kecamatan bisa fokus di wilayahnya masing-masing,” kata Dandim.
Pada kesempatan itu, Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama, S.I.K., mengatakan bahwa untuk Nataru kali ini pihaknya akan mendirikan beberapa pos penyekatan dan pos pengamanan di sejumlah gereja dan titik pusat keramaian kota.
“Operasi Lilin Candi akan mulai kita laksanakan 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Kita akan dibakc-up juga dari Polda. Rencananya di setiap pos penyakatan selama Nataru akan kita sediakan vaksinasi sekaligus. Ketika ada masyarakat yang melintas kita cek, jika belum vaksin akan kita vaksin langsung di lokasi,” tandas Kapolres.
Untuk aktifitas ekonomi seperti pasar, supermarket atau mall, menurut Kapolres tetap diperbolehkan buka namun jam operasionalnya akan dibatasi seperti saat penerapan PPKM waktu lalu.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat, menerangkan bahwa saat ini (23 Desember) vaskinasi di Kabupaten Blora secara umum untuk dosis 1 sudah mencapai 75,8 persen, dan dosis 2 mencapai 49,5 persen. Adapun vaksinasi lansia dosis 1 sudah mencapai 72,7 persen, dan dosis 2 mencapai 37 persen.
“Jika melihat data capaian vaksinasi ini, Blora sudah bisa masuk level 1. Namun jarak capaian antara dosis 1 dengan dosis 2 nya masih jauh, ini yang perlu kita kejar agar yang dosis dua bisa mengejar capaian dosis pertama. InshaAllah setelah Nataru nanti kita juga mulai melakukan vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 12 tahun. Akan menyasar sekolah-sekolah,” jelas Edy Widayat.
Kepala Dinas Kesehatan berharap virus baru jenis omicron tidak sampai meluas kembali agar pandemi bisa segera normal. Namun begitu, jika terjadi penularan dapat diminimalisir dampaknya melalui vaksinasi. Sehingga pihaknya menghimbau agar masyarakat yang belum vaksin bisa segera melakukan vaksinasi.
Kudnadi