blank
Dosen STP Bandung memberi pelatihan bagi warga Ngargoretno. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung) yang dahulu dikenal dengan nama NHI memberikan pelatihan penyiapan kuliner di wisata desa Ngargoretno, Salaman, Kabupaten Magelang. Setiap gelombang selama 2-3 hari, terdiri 25 peserta.

Dengan penuh antusias para pelaku wisata desa di Desa Ngargoretno mengikuti pembinaan pembuatan ragam kuliner dengan berbahan susu kambing, madu lokal, kopi liar, empon-empon dan hasil lokal lainnya. Pembinaan ragam kuliner dilakukan oleh dosen STP NHI Bandung.

Selain pembinaan produk-produk kuliner lokal, sejumlah dosen juga melakukan pembinaan rintisan homestay, pembinaan paket wisata, pembinaan barista, dan pembinaan guiding ekowisata. Dosen yang sedang melakukan pengabdian masyarakat itu pun mengaku sangat senang bisa tinggal di Desa Ngargoretno. “Di sini masyarakatnya ramah,” tutur salah satu dosen, Iqlima Ramadhani.

Desa Ngargoretno selain mempunyai modal sosial yang tinggi, landscape dan bentang alam yang berbukit-bukit sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta petualangan yang menyukai wisata adventure dan adrenalin. Apalagi bila desa itu mempunyai keragaman kuliner lokal yang menarik. Tentunya menambah minat dan daya tarik kunjungan bagi wisatawan ke desa di lereng Perbukitan Menoreh itu.

Dosen Rr Adi Hendraningrum menyampaikan, kegiatan pengabdian dilakukan di desa-desa yang masuk dalam kawasan penyangga wisata prioritas Borobudur. Dengan adanya kegiatan semacam itu diharapkan masyarakat bisa belajar langsung serta mempersiapkan diri untuk menyambut wisatawan di daerah super prioritas.

Ada delapan kelompok dosen yang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Ngargoretno itu. Di kelompok dia ada lima orang anggota yang selama dua hari, yakni 28 sampai 30 September 2021 belajar bareng pelaku wisata di desa Ngargoretno.

Sementara itu Soim Setam selaku perintis wisata desa setempat menilai kegiatan semacam itu sangat efektif dan bermanfaat bagi masyarakat desa. Masyarakat bisa secara langsung belajar berinteraksi dan praktik lapangan untuk menyajikan hidangan kuliner lokal sekaligus bisa berinteraksi dengan para dosen yang kompeten dalam mengelola desa wisatanya.

Disebutkan, selain berkaitan dengan aktivitas pariwisata, dosen STP NHI Bandung itu juga menyumbangkan buku bacaan di perpustakaan SD Negeri Ngargoretno 1.

Kegiatan pendampingan dan pengabdian para dosen STP NHI Bandung itu bisa dilaksanakan karena sudah mulai ada pelonggaran PPKM, meski tetap dilakukan dengan mematuhi prokes. Kegiatan itu sekaligus sebagai upaya penyiapan hidup normal baru dengan menyiapkan semua pelaku wisata agar memahami dan terbiasa dengan prokes sesuai anjuran pemerintah. Para dosen tinggal di rumah warga Dusun Selorejo, Ngagoretno
bersama kelompok sadar wisata di sana.

Eko Priyono