blank
Dirut Perumda Air Minum Tirta Gemilang mengalungkan tanda peserta khitanan massal, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Perumda Air Minum Tirta Gemilang dalam memperingati Semarak HUT ke-41 yang jatuh pada 1 Desember mendatang melakukan berbagai kegiatan. Peluncuran logo baru yang semula bernama perusahaan daerah air minum (PDAM) itu akan dilakukan pada 1 Desember mendatang.

Hari ini melakukan khitanan massal 41 anak, memberi santunan kepada 41 anak yatim piatu, dan menyerahkan bantuan bibit tanaman kepada sejumlah desa yang ada resapan airnya. Itu dalam rangka mendukung program Pemkab Magelang berupa gerakan menabung air dengan melaksanakan konservasi daerah tangkapan air hujan dengan jenis kegiatan dan lokasi yang berbeda.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Gemilang, Agus Tri Suharyono SE MM, menjelaskan, untuk konservasi vegetasi akan dilakukan penanaman pohon konservasi pada kawasan tangkapan air hujan di tiga desa. Di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, akan ditanami 200 bibit pohon Aren, 150 bibit Beringin, 250 bibit Jenitri, 75 bibit Durian, 50 bibit Kelengkeng, dan 50 bibit Alpokat.

Di Desa Somokerto, Kecamatan Salam, akan ditanami 250 bibit Jenitri, 100 bibit Durian, 75 bibit Kelengkeng, dan 75 batang bibit Alpokat.

Di Desa Krincing, Secang, akan ditanami 300 bibit Aren, 150 bibit Beringin, 50 bibit Kelengkeng dan 50 bibit Alpokat.

Penyerahan bantuan bibit dilakukan hari ini, kepada masing-masing kepala desa.

Selain itu akan dilakukan konservasi pola sipil teknis. Berupa pembuatan sumur resapan sebanyak delapan buah. Itu dalam program konservasi Mata Air Gending di dua desa. Yakni di Desa Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan empat unit dan di Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan juga empat unit.

Badan Hukum

Agus Tri Suharyono SE MM, tadi memaparkan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-41 perusahaan. Peringatan tahun ini beda dengan sebelumnya, karena ada perubahan badan hukum perusahaan, yang semula PDAM menjadi Perumda.

Dengan perubahan itu diharapkan layanannya lebih maksimal. “Sebaik – baiknya orang adalah yang banyak memberikan manfaat kepada orang lain dan sebaik-baiknya perusahaan adalah yang bisa memberikan manfaat, kontribusi, kepada lingkungan di mana perusahaan berada,” tuturnya.

Walau tidak besar, lanjutnya, tetapi secara kontinyu terus menerus akan memberikan kemanfaatan kepada lingkungan di mana perusahaan berdiri. Maka perusahaan yang dia pimpin akan berusaha memberi manfaat yang baik bagi masyarakat dan tetap menjaga ekosistem lingkungan.

Di sisi lain dia mengatakan, ada sebuah teori yang mengatakan bahwa perusahaan dikatakan survive kalau usianya sudah 50 tahun. Berarti perusahaan yang dia pimpin itu masih ada tantangan sembilan tahun ke depan. Bahwa perusahaan itu merupakan perusahaan yang survive, perusahaan yang akan terus berkembang. “Tentunya dengan modal kerja sama yang baik seluruh karyawan perusahaan,” harapnya.

Selebihnya dikatakan, hari ini bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Korpri. “Insyaallah ini menjadi simbol yang lebih baik ke depan untuk perusahaan,” katanya.

Menurut dia, angka 41 merupakan angka yang bagus. Peserta khitanan massal pun disesuaikan dengan jumlah itu. Disinggung pula, khitannya tidak akan terasa sakit karena menggunakan teknologi baru.

Di ulang tahun ke-41 perusahaan, dia berharap bisa lebih memberikan manfaat dan pelayanan yang lebih baik dan luas. Karena cakupan layanan saat ini belum ada 25 persen warga di daerah itu yang mendapat layanan air bersih.

Ada 18 mata air yang dimanfaatkan perusahaan tersebut. Sejauh ini persediannya masih mencukupi pelanggan. Ada beberapa mata air yang belum dikelola oleh perusahaan. Ke depan akan dikelola dan dimanfaatkan, dengan tetap memperhatikan lingkungan.

Adapun jumlah pelanggannya sebanyak 65 ribu. Jumlah itu mayoritas rumah tangga.

Eko Priyono