blank
TINJAU LOKASI - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono (kanan) didampingi Sekda Kota Tegal Johardi meninjau lokasi kebakaran kapal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Akses ke lokasi terjadinya kebakaran belasan kapal di pelabuhan Kota Tegal sebenarnya masih bisa dijangkau mobil pemadam kebakaran. Namun persoalannya di sekitar lokasi kejadian di dog kolam perbaikan kapal tidak ada hydran.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono saat meninjau lokasi kebakaran usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Rabu siang (17/11/2021).

“Seluruh akses yang berkaitan dengan pemadam kebakaran entah itu kawasan industri, home industri dan tempat-tempat perumahan di Kota Tegal tentunnya harus ada akses untuk mobil pemadam kebakaran agar bisa masuk,” kata Dedy Yon.

Titik lokasi kebakaran dog kapal Jalan Bali Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur melalui pintu masuk Obyek Wisata Pantai Alam Indah menurut Wali Kota sudah ada akses untuk masuk, bahkan 30 menit setelah kejadian mobil damkar sudah sampai di lokasi.

“Akan tetapi karena titik di sekitar lokasi tidak ada hydran. Karena itu kami harus evaluasi bagaimana seluruh sisi titik yang berdekatan dengan kapal agar ada hydran,” kata Dedy Yon.

Menurut Dedy Yon kalau hanya mengandalkan dengan air laut yang airnya kadang lagi surut tidak bisa untuk pemadam. Dia berharap kepada pemilik kapal yang bersandar agar ada yang jaga. Minimal satu kapal satu penjaga. Aturan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang barkait dengan alat pemadam ringan (Apar) setiap kapal harus melengkapi itu. Tidak boleh sembarangan.

Dedy Yon berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.

blank
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat.

Terpisah Kapolres Tegal Kota, AKBP Rahmad Hidayat saat diminta update perkembangan terkahir di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih dalam tahap inventarisasi terkait jumlah kapal yang terbakar.

“Kita akan bicara dengan para pemilik kapal untuk memastikan kapal-kapal siapa yang saat ini sedang dalam perbaikan di kolam dan yang menjadi korban,” kata AKBP Rahmad.

Pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait dengan sumber api, kemungkinan adanya SOP yang tidak dijalankan pada saat perbaikan kapal. Selanjutnya akan memeriksa para saksi yang berada di tempat saat terjadinya kebakaran.

“Informasi awal kapal yang terbakar ada 15-17 kapal tapi ternyata saat ini pukul 14.00 ada 13 kapal. Kami akan melakukan pendalaman kembali,” ujar Kapolres.

Dikatakan, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, sampai pukul 12.35 WIB masih ada api yang menyala karena ada kemungkinan bahan-bahan yang masih tersisa dari kapal. “Kita juga masih terus mewaspadai dan mayakinkan bahwasannya lokasi ini betul-betul aman. Kita koordinasi dengan mobil pemadam kebakaran untuk melakukan pendinginan di lokasi,” ungkapya.

Kepolres meungkapkan, tidak ada korban serius dalam kejadian tersebut, hanya satu orang yang mengalami lecet-lecet saja. Untuk penyebab kebakaran Kapolres mengatakan, sementara masih belum dipastikan karena menurut keterangan saksi saat edang kerja tiba-tiba ada percikan api dari salah satu kapal.

Data informasi sementara pemilik kapal yang terbakar antara lain, Wanda (2 kapal), Rizal (1 kapal), H Toni (2 kapal), Rena (1 kapal), H Riswanto (1 kapal), Atik (3 Kapal) dan Otong (2 kapal). Semua pemilik kapal merupakan warga Kota Tegal.

Nino Moebi