blank
Santunan beasiswa diberikan secara simbolis kepada yatim dan dhuafa

JEPARA (SUARABARU.ID) – Belum lama ini Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN UIK TJB) di PLTU Tanjung Jati B Jepara menyalurkan santunan kepada 150 yatim dan dhuafa di Jepara serta besiswa “Cahaya Pintar” kepada 8 mahasiswa asal Jepara. Penyaluran ini merupakan rangkaian program memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke 76 tahun 2021.

Santunan diberikan kepada 150  yatim dan dhuafa di Jepara meliputi Panti Asuhan Al-Husein Keling, Panti Asuhan Ahmad Dahlan Keling, Panti Asuhan Muhammadiyah Mlonggo, Panti Asuhan Al Muzakki Donorojo dan Panti Asuhan Mustad’afin Bangsri.

blank
Bantuan beasiswa “Cahaya Pintar” kepada mahasiswa asal Jepara diserahkan secara simbolis.

Sedangkan santunan beasiswa “Cahaya Pintar” diberikan kepada  sebesar Rp. 33,5 juta kepada 8 mahasiswa asal Jepara oleh Ketua YBM PLN UIK TJB, Yusvi Adi Mustafa, beserta tim.

Yusvi menyampaikan bahwa sumber dana beasiswa ini berasal dari infaq, zakat dan sedekah seluruh pegawai PLN UIK TJB di PLTU Tanjung Jati B sebesar 500 juta. “Dana terkumpul rata-rata pertahun 500 juta ini kami gunakan langsung untuk santunan yatim dan dhuafa serta pemberdayaan bagi mahasiswa asal Jepara,” ujarnya.

Ahmad Danial Sarifuddin, salah satu penerima beasiswa “Cahaya Pintar” mengucapkan terima kasih dan mengungkapkan harapannya kepada YBM PLN UIK TJB. “Terima kasih atas kesempatan menerima bantuan beasiswa ini. Harapan saya semoga YBM PLN UIK TJB semakin dan selalu memberikan manfaat. Saya selaku penerima manfaat berharap bisa menjadi yang diharapkan sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu menebar terang memupuk generasi tangguh masa depan,” ujarnya.

 

Yusvi berharap keberlanjutan program beasiswa “Cahaya Pintar” ini tercipta kolaborasi antara YBM PLN UIK TJB dan mahasiswa penerima beasiswa. diharapkan “Ke depannya akan ada program kolaborasi antara YBM PLN UIK TJB dan mahasiswa asal jepara penerima beasiswa. Harapannya dengan kolaborasi tersebut akan tercipta agen-agen perubahan yang Islami,” imbuh Yusvi Adi Mustofa.

Sementara itu Ustadz Hendro Wibowo, pengelola panti asuhan, mengucapkan terimakasih kepada YBM PLN UIK TJB dengan bercerita pengalamannya. “Sebagai penyemangat, saya akan sedikit bercerita pengalaman saya waktu kecil. Saya berangkat sekolah dari Mayong ke Kudus sejauh kurang lebih 15 km menggunakan sepeda ontel pinjaman. Untuk melunasi SPP, saya harus menjadi kuli bangunan di waktu libur. Jadi adik- adik harus tetap semangat jangan berkecil hati jika sekarang menjadi penerima manfaat. Mudah-mudahan kelak bisa menjadi orang sukses dan menjadi pemberi manfaat,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hendro juga menyampaikan doa dan harapan kepada YBM PLN UIK TJB bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan berkah.

Hadepe