KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih jenis vaksin Covid-19. Apapun jenis vaksinnya, hal tersebut merupakan upaya terbaik untuk mencegah penularan Covid-19.
Pesan tersebut ditekankan kepada masyarakat yang mengikuti vaksinasi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Sabtu (13/11). Kegiatan vaksinasi yang menggandeng RS Mardi Rahayu tersebut menggunakan vaksin jenis Pfizer yang cenderung belum banyak dikenal masyarakat.
“Hari ini kami mengalokasikan sebanyak 300 dosis vaksin Pfizer untuk disuntikkan ke masyarakat umum utamanya lansia di Kudus,” ucap coordinator vaksinasi dr Sophie Aillin di sela vaksinasi.
Sophie menambahkan, vaksin Pfizer adalah salah satu vaksin yang aman dan halal digunakan. Vaksin tersebut juga memiliki efikasi yang cukup tinggi.
Sophie menyebut, kesadaran masyarakat saat ini mulai tumbuh dan tidak terlalu mempersoalkan jenis vaksin yang diterimanya. Hal tersebut sangat penting agar target vaksinas di Kabupaten Kudus bisa sesuai harapan.
“Edukasi terhadap masyarakat ini sangat penting agar target 70 persen warga yang sudah vaksin bisa tercapai sehingga tercipta herd immunity,”tandasnya.
Sophie mengatakan, masyarakat masih perlu dimotivasi untuk melakukan vaksinasi. Utamanya pada golongan lansia. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan sejumlah hadiah menarik guna menarik minat mereka untuk bervaksin.
Tak hanya sepeda, sejumlah doorprize juga disiapkan diantaranya merchandise, pernak-pernik, hingga voucher kesehatan.
“Mereka yang sudah divaksin boleh mengambil undian doorprize yang telah kami sediakan,” imbuhnya.
Hasilnya, minat masyarakat untuk divaksin pun terdongkrak. Vaksinasi yang dilaksanakan di aula balai desa itu pun ramai peserta.
“Ini berhasil menarik minat masyarakat untuk divaksin, hari ini diharapkan 300 dosis ini bisa disuntikkan semua,” pungkasnya.
Sophie menambahkan, RS Mardi Rahayu akan terus berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam mencapai target vaksinasi. Sehingga kekebalan komunal juga bisa segera terbentuk.
Sementara Sugiono, salah satu peserta vaksin asal Desa Jati Wetan mengatakan sengaja mengikuti vaksin karena ada undian berhadiahnya. Walau memang, tujuan awalnya adalah untuk memenuhi progam pemerintah.
“Awalnya memang ragu, tapi karena mumpung ada doorprize dan ternyata vaksinnya jenisnya bagus ya yakin. Ini tidak sakit juga,” tandasnya.
Tm-Ab