KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Felicia Maydiana Putri (19), gadis yang menderita kaki gajah asal Keposan, Kelurahan Kebumen RT 02 RW 05, atas uluran tangan Sedulur Kebumen, Selasa (9/11) dirujuk ke Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi, Surakarta.
Keberangkatan gadis tersebut berobat ke Solo dilepas oleh Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih, Kepala Dinas Kesehatan Budi Satrio, sesepuh Paguyuban Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan serta tokoh masyarakat Ibnu Darmawan.
Setiba di Solo, langsung diterima oleh Letkol dr Oejang Setiawan MSi Med SpB, dokter yang juga berdinas di RST Slamet Riyadi dan kebetulan putra asal Gombong, Kebumen. Bahkan dokter Oejang yang memfasilitasi dan bersedia membantu pengobatan Putri di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih pada kesempatan itu juga menyerahkan bantuan dari para donatur Sedulur Kebumen yang terkumpul Rp 15.500.000.Ristawati pun mengapresiasi kepedulian Sedulur Kebumen yang menginisiasii pengobatan gadis tersebut.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kebumen kami beterima kasih kepada Sedulur Kebumen, Pak Sugeng dan kawan-kawan pengusaha dan lainnya yang telah peduli ikut membantu mengatasi persoalan bidang kesehatan,”tandas Ristawati.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Budi Satrio menyatakan, anak tersebut dirujuk ke Solo untuk pengobatan. Pihaknya mendoakan untuk kesembuhan Putri. Dinas Kesehatan Kebumen juga akan berusaha mengurus BPJS Kesehatan melalui anggaran Pusat atau APBN. Namun tentu butuh waktu.
Sugeng Budiawan berterima kasih kepada para donatur anggota Sedulur Kebumen. Sebab hanya dalam sehari telah terkumpul dana Rp 15.500.000. Pihaknya memang bergerak ikut membantu Pemerintah di bidang sosial kemanusiaan.
dr Oedjang Setijawan mengaku sebagai warga asaa Gombong Kebumen tentu ikut peduli dengan nasib Putri. Apalagi sehari-hari dirinya juga aktif mengikuti perkembangan Kebumen meski telah berdinas di Solo.
Fecillia Maydiana Putri yang biasa disapa Putri adalah anak dari ibu Dessy Andriany, warga Kelurahan Kebumen RT 02 RW 05 Kelurahan Kebumen. Sejak kedua orang tua berpisah, Putri hidup bersama nenek dan tantenya. Untuk kebutuhan sehari-hari, Putri hanya mengandalkan dari nenek dan tantenya.
Komper Wardopo