JEPARA (SUARABARU.ID) – Unicef dan ITB Semarang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jepara telah Gelar Pelatihan Pendata dan Pendataan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) di desa percontohan. Kegiatantersebut diselenggarakan di Bappeda Jeparabelum lama ini dan diikuti 4 desa piloting Desa Tubanan, Desa Tegalsambi, Desa Nalumsari, dan Desa Tulakan.
Menurut Jasman Indradno selaku Ketua LPPM ITB Semarang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian kegiatan penanganan Anak Putus Sekolah yang bertujuan untuk mendata, dan mencari anak yang Putus Sekolah di usia 4-18 Tahun.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan dua model yaitu, satu hari dilaksanakan di Kantor Bappeda Jepara, 4 hari dilaksanakan di desa Pilot. “Tidak hanya melatih pendata dengan SIPBM, akan tetapi juga praktik mendata dengan cara berkunjung ke rumah-rumah dan juga menghadirkan kepala keluarga ATS,” ujar Jasman Indradno
Dia menambahkan, bahwa kegiatan ini digelar dua tahap. Tahap I dilaksanakan di kantor Bappeda Jepara, dan tahap 2 dilaksanakan di Balaidesa. Model pelaksanaan di desa dengan cara menghadirkan ATS dan Kepala Keluarga ATS .
“Petugas langsung datang ke rumah ATS mendata dengan android, dan juga melakukan pendekatan persuasif untuk memberikan motivasi ke ATS untuk kembali ke sekolah lagi. Pelatihan pendataan akan didampingi didamping oleh Unicef, ITB Semarang, Bappeda Jepara, Disdikpora Jepara, Dinsospermades Jepara, dan PIC Program ATS Jepara,” imbuhnya.
Menurut Susilo Adi selaku Tim dari ITB Semarang yang turut hadir dalam Pelatihan Pendataan dan Praktik Mendata di desa piloting Desa Tegal Sambi, Desa Tubanan, Desa Tulakan, dan Desa Nalumsari menuturkan bahwa Pelatihan Pendata harus dilakukan dan dipraktikan oleh petugas pendata, karena pendataan menjadi kunci utama untuk mendapatkan data yang valid, dari dat itu nantinya dapat diidentifikasi ATSnya. Data atas yang sudah terinput di SPBM akan menjadi landasan untuk mengentaskan anak yang putus sekolah, dan diberikan pembinaan dan pendampingan agar mau melanjutkan pendidikan baik kembali ke sekolah maupun melalui kejar paket.
“Senang, dan kagum kepada masyarakat Jepara, karena masyarakat Jepara ketika didata memberikan respon positif, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk bekerjasama untuk mengentaskan anak yang putus sekolah untuk kembali sekolah,” katanya.
Pelatihan Pendataan dan Pendampingan praktik pendataan dimulai dari Desa Tegal Sambi Kecamatan Tahunan Jepara, Kemudian Desa Tubanan Kecamatan Kembang Jepara, Desa Tulakan Kecamatan Donorjo Jepara, dan terakhir di Desa Nalumsari Kecamatan Nalumsari Jepara.
Alvaros