SLAWI (SUARABARU.ID) – Setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19 hingga saat ini Kota Tegal dinyatakan nol Covid-19 dan PPKM pada level 1, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal yang meliputi 7 (tujuh) Kabupaten/Kota se-eks Karesidenan Pekalongan menggelar media gathering.
“Kegiatan media gathering ini bukan hanya untuk senang-senang tapi di dalamnya ada sosialisasi terkait dengan beredarnya uang palsu, sistem pembayaran nontunai dan perkembangan ekonomi yang terjadi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan,” kata Humas Bank Indonesia Tegal, Haryoko.
Gathering diikuti oleh sedikitnya 40 orang Yoko berharap para awak media bersatu dan untuk kembali guyub karena sudah lama tidak saling kumpul.
“Kita lama tidak kumpul hampir hampir dua tahun tidak saling silaturahmi antar wartawan se eks Karesidenan Pekalongan. Melalui media gathering yang di fasilitasi oleh Bank Indonesia Tegal menyatukan kembali temen-temen wartawan yang lama tidak kumpul. Setidaknya silaturahmi terjalin antar awak media,” kata Cesnasari dari harian Suara Merdeka.
Media gathering dilaksanakan di Hotel Grand Dian, Desa Tuel, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dibuka oleh kepala KPw BI Tegal, M Taufik Amrozy.
Selanjutnya sosialisasi terkait uang rupiah dan penyampaian data uang palsu serta uang beredar di Karesidenan Pekalongan disampaikan oleh Mudafiul dan M Taufik.
Sementara sosialisasi dan edukasi tentang interoperabilitas transaksi elektronik disampaikan oleh Aulia Intani. Sedangkan edukasi kebanksentralan dan perkembangan ekonomi di eks Karesidenan Pekalongan disampaikan oleh Nanda Pinandita.
Media gathering ditutup dengan kegiatan outbond dan paint ball yang dilaksanakan di lingkungan hotel Grand Dian Guci.
Nino Moebi