blank
Panitia peserta dan peserta pelatihan SMP Plus Nurul Ikhlas Ibtidai Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) –Saat ini literasi digital menjadi bagian sangat penting, khususnya di dunia pendidikan. Apalagi di era pandemi ini, guru dan murid sudah mulai intens menggunakan teknologi digital untuk kegiatan belajar mengajar secara online.

Hal ini diungkapkan oleh Abdul Rozaq, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dalam kegiatan sekolah binaan, Kamis (21/10-2021) yang diselenggarakan oleh prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), FTIK Unisnu Jepara dengan tema “Reaktualisasi Penyusunan Soal HOTS Berbasis Integrated Curriculum di Era Hybrid Learning.”

blank
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Abdul Rozaq, M.Ag.

Program sekolah binaan tahun ini bekerjasama dengan SMP Plus Nurul Ikhlas Ibtidai, Langon, Jepara. Kegiatan ini
diikuti oleh kepala sekolah dan 13 guru SMP Plus Nurul Ikhlas Ibtidai.

Menurut Ka Prodi PBI, Hayu Dian Yulistiani, M.Pd., Sekolah Binaan ini tujuannya adalah untuk memajukan dunia pendidikan khususnya dalam pendampingan soal HOTS bagi guru. “Juga dalam rangka menjalin kerjasama antara UNISNU dan sekolah,” tutur Hayu.

Sedangkan menurut Khusni Mubarok M.Pd, wakil dekan 1 sekaligus narasumber pelatihan pada kegiatan Sekolah Binaan, aplikasi soal HOTS melalui Google Form mampu mengubah tatanan dunia pendidikan menjadi berkualitas sehingga menghasilkan pembelajar yang kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. “Karena itu literasi digital sangat penting, ” ujar Khusni.

blank
Narasumber sekaligus Wakil Dekan 1, Khusni Mubarok, M.Pd., memaparkan pentingnya soal HOTS

Ia juga menjelaskan dalam penerapan soal HOTS pada pembelajaran peserta didik hendaknya diarahkan pada soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) agar peserta didik bersikap kritis dan mampu menganalisa,” ujarnya.

Sementara Muh Shofiyudin M.Pd dalam diskusi dengan para guru menjelaskan, Google Form sebagai bagian dari literasi digital merupakan platform digital yang kerapkali digunakan di berbagai kegiatan, terlebih pendidikan. Soal HOTS secara hybrid diperlukan platform yang tepat.

blank
Narasumber dan dosen PBI Unisnu, Muh Shofiyudin, M.Pd., memberikan pelatihan pengaplikasian soal HOTS melalui Google Form

“Pemilihan Google Form dirasa lebih fleksibel bagi guru dalam pemberian soal HOTS pada Administering Test guna membantu guru dalam pembelajaran. Selain itu juga digunakan untuk kegiatan yang lain seperti penelitian,” ujar Shofiyudin.

Pada kegiatan tersebut para peserta mempraktekkan membuat soal HOTS langsung pada platform Google Form dipandu oleh Muh Shofiyudin, M.Pd. “Platform ini nanti akan memudahkan peserta didik menjawab soal HOTS dari guru sesuai kebutuhan.

Ketua Panitia Sekolah Binaan, Santi Andriyani, M.Pd. menyampaikan, kegiatan ini bisa meningkatkan ketrampilan peserta menyusun soal secara adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.

Alvaros

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini