blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menandatangani penyerahan tanah wakaf untuk Mushala Baitul Muslim Keluraan Panjer.(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mewakili keluarga sebagai pihak ahli waris menyerahkan sebidang tanah menjadi  tempat ibadah musala di Kuwarisan Kidul, Kelurahan Panjer, Senin (19/10.

Tanah yang diserahkan untuk wakaf musala merupakan tanah milik Mbah Buyut Bupati, bernama Mbah Kartorejo Limin atau Haji Muslim. Tanah yang diberikan untuk wakaf mushala seluas 230 meter persegi.

Pembacaan ikrar wakaf yang sudah ditandangani Bupati disaksikan oleh pihak Badan Pertanahan Negara (BPN), Camat Kebumen Suis Idawati, Lurah Panjer, para tokoh agama dan masyarakat sekitar, bertempat di Musala Baitul Muslim, Panjer.

blank
Bupati Arif Sugiyanto dan istrinya Ny Iin Windarti berikrar menyerahkan dua bidang tanah menjadi tanah wakaf untuk musala di Kelurahan Panjer.(Foto;SB/Ist)

Tanah wakaf juga diberikan oleh keluarga Istri Bupati, Iin Windarti. Ia turut tandatangan dan membacakan ikrar wakaf selaku ahli waris dan disaksikan oleh para tamu undangan yang hadir.

Diketahui ada tanah seluas 70 Meter Persegi milik Mbah Buyut Iin Windarti, bernama Mbah Surat yang turut diserahkan sebagai tanah wakaf yang berada di halaman mushala.

Bupati menyampaikan, tanah dari keluarga sepenuhnya diberikan untuk amal jariah berupa pembangunan tempat ibadah Musala Baitul Muslim. Dengan pemberian tanah ini, menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat.

“Alhamdulillah kami dari keluarga telah melakukan serah terima secara sah dan diakui oleh negara berupa sebidang tanah untuk diwakafkan sebagai tempat ibadah atau mushala di Kuwarisan, Panjer. Semoga bisa menjadi amal jariah untuk keluarga kami,”ujar Arif Sugiyanto.

Bupati menyatakan, pemberian tanah wakaf ini sebetulnya telah lama, karena Musala Baitul Muslim dibangun sejak 2000 lalu. Hanya saja pengurusannya secara resmi baru dilakukan saat ini. Apa pun itu tanah, ini sepenuhnya sudah milik masyarakat.

“Jadi mushala ini tanahnya punya dua orang, punya mbah buyut saya, dan mbahnya Istri saya. Alhamdulillah kita sudah serahkan sepenuh untuk tanah wakaf pembangunan Mushala.”

Komper Wardopo