KUDUS (SUARABARU.ID) – Seribu lebih warga Kudus yang akan menjalani vaksinasi di Klinik Pratama Sukun Group gagal mendapat suntikan vaksin akibat status NIK masih belum aktif.
Coorporate Secretary Sukun Group Deka Hendratmanto mengatakan jumlah warga yang gagal mendapat vaksinasi akibat status NIK belum aktif cukup banyak.
“Kemarin ada 500 an peserta dan hari ini ada sekitar 600 peserta,”kata Deka, Selasa (5/10).
Menurut Deka, saat ini Klini Pratama Sukun Group memang terus menggenjot vaksinasi dengan sasaran siswa sekolah. Namun, dengan adanya persoalan tersebut, pelaksanaan vaksinasi menjadi terkendala.
“Kasihan juga peserta yang sudah antre lama tapi saat mendaftar malah status NIK nya belum aktif,”ujarnya.
Deka mengatakan, pihaknya sudah berupaya meminta petugas untuk melakukan vaksinasi dulu kepada peserta tersebut dengan asumsi proses update NIK dilakukan belakangan. Namun petugas vaksinasi dari Dinkes menolaknya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Kudus, Putut Winarno membenarkan adanya kendala tersebut. Menurutnya, masalah itu tak hanya terjadi di Kudus saja, tapi juga di banyak wilayah lain.
Menurut Putut, banyaknya NIK yang belum aktif tersebut dikarenakan update data Adminduk di Kemendagri dan instansi lain seperti Kemenkes belum dilakukan.
Sebab, kata Putut, update data dari Dukcapil ke instansi lain seperti Kemenkes memang tidak bisa dilakukan secara otomatis karena rawan kebocoran data.
“Jadi, cut off data kependudukan yang digunakan Kemenkes mungkin belum mengakomodir data baru”kata Putut.
Sebagai solusi, Putut menyebutkan sudah menawarkan diri untuk menyediakan petugas khusus di lokasi vaksinasi untuk membantu update data.
Selain itu, kata Putut, warga yang NIK nya mengalami kendala untuk layanan vaksin juga bisa memanfaatkan help desk melalui nomor WA 08122299958.
“Jadi bukan hanya untuk vaksin saja, tapi kalau ada warga yang mengalami kendala NIK untuk layanan instansi lain, bisa menghubungi help desk tersebut,”papar Putut.
Tm-Ab