jahe
Sebanyak 60 petani jahe di Kabupaten Magelang mengikuti Bimtek Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Jahe.Pelatihan yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas petani. Pelaku usaha holtikultura tersebut dilaksanakan di Balai Desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Foto: Yon

KOTA MUNGKID ( SUARABARU.ID)-Sebanyak 60 petani jahe di Kabupaten Magelang mengikuti Bimtek Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Jahe.

Pelatihan yang  bertujuan untuk peningkatan  kapasitas petani. Pelaku usaha holtikultura tersebut dilaksanakan dii Balai Desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

“Pada tahun 2020 lalu,  Kabupaten Magelang mendapatkan fasilitasi kegiatan pengembangan  jahe seluas 2 hektare yang berlokasi di Kecamatan Windusari dan Kecamatan Ngablak, masing-masing seluas 1 hektare. Bantuan tersebut  berupa bibit jahe gajah sebanyak 400 kilogram  dan  masing-masing kelompok tani mendapatkan 200 kilogram,” kata Kepala Dinas  Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan pada pembukaan kegiatan di Balai Desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

Romza mengatakan,  dari bibit jahe bantuan tersebut, perkembangannya cukup baik  yakni sekitar 80 persen tumbuh. Bahkan luas tanam jahe bertambah, yakni mencapai  sekitar 40 persen.

Sementara luasan komoditas jahe di Kabupaten Magelang  pada tahun 2020 lalu  seluas 139,5 hektare.

Dengan peningkatan luas tanam jahe tersebut, memperlihatkan minat petani berbudidaya jahe di wilayah Kabupaten Magelang meningkat.

Menurutnya, di saat pandemic covid-19 seperti saat ini, banyak  orang mencari obat  alternatif untuk menjaga kesehatan. Salah satunya jahe yang menjadi primadona, karena dipercaya dan i mampu meningkatkan imun tubuh.

“Di tengah pandemi seperti saat ini, permintaan akan komoditas jahe semakin meningkat , karena Jahe  merupakan ramuan herbal yang banyak manfaatnya bagi kesehatan,” katanya.

Namun, karena produksi jahe yang masih relatif  rendah, belum semuanya dapat dipenuhi. Sehingga menyebabkan harganya melambung dan bahkan langka.

“ Maka kita mulai menyadari pentingnya menanam jahe, dan banyak masyarakat mulai marak menanam jahe di rumah-rumahnya untuk kebutuhan pribadi. Sedangkan untuk kebutuhan industri seperti pabrik jamu, biofarmaka, kebutuhan untuk olahan makanan dan minuman berbahan dasar jahe merah lainnya belum mencukupi,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina dalam sambutannya secara virtual  mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut untuk peningkatan kapasitas petani di bidang hortikultura yaitu cara pengolahan dan pemasaran jahe.

“Kegiatan ini merupakan kerjasama saya sebagai Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI bersama dengan mitra kami Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Kami bersinergi, berkomitmen dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para petani,” katanya.

Menurutnya, pelatihan  tersebut  terselenggara secara parallel setelah pekan lalu dengan Ditjen Hortikultura dan Ditjen Perkebunan. Kemudian ada lagi baik itu bimtek maupun pelatihan dengan eselon I kementan lainnya.

Anggota DPR RI dari Dapil Jateng VI mengatakan, pihaknya menyambut baik  rencana  Pemkab Magelang yang  membuat perda yang akan mengatur tentang kawasan-kawasan pertanian di Kabupaten Magelang.  Yon