blank
Perhutani KPH Mantingan menyosialisasikan tanaman gamal  kepada masarakat Japah. Foto: Ist

BLORA (SUARABARU.ID) –  Perhutani  Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan sosialisasikan tanaman gamal kepada masarakat penggarap dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)  Wana Langgeng kecamatan Japah Kabupaten Blora, Sabtu, (19/09/2021).

Sosilisasi kali ini dilakukan di dalam Kawasan Hutan Petak 59a 1 turut Desa Gaplokan, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

Hadir Kepala Desa Gaplokan Tomo, Asper Kalinanas Endang Priyanto, KSS Komper Ismartoyo, Ketua LMDH Wana Langgeng Salikin, KRPH Sumberjo Sumindar, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pendamping Perhutani Isnina Sa’diyah dari kalal dan Zulfa Wafda dari Aliansi Tajam.

Asper Kalinanas Endang Priyanto mengatakan bahwa sekarang ini Perhutani terus mengebut dan menggencarkan sosialisasi tanaman gamal atau orang menyebutnya klereside di dalam kawasan hutan.

“Di samping mencari terobosan baru Perhutani juga ingin mensukseskan program pemerintah di dalam penyediaan bahan bakar ramah lingkungan lewat tanaman gamal,” ujar Endang.

Lanjut Endang, Perhutani juga sedang mengembangkan bisnis tanaman jangka pendek daur pendek yang dapat  di panen 3 – 5 tahun. karena sekarang untuk potensi Sumber daya hutan khususnya tanaman jati yang ditanam sekitar tahun 1910 s.d 1930 sudah tinggal 10% saja yang ada. sisanya tanaman tahun 1980 keatas.

“Karena panen kayu jati itu puluhan tahun makanya kita cari alternatif lain tanaman daur pendek,” terang Asper Kalinanas.

Ketua  LMDH wana Langgeng, Salikin  menjelaskan bahwauntuk Kawasan pangkuan desa Sumberjo dan Gaplokan untuk tanaman gamal tahun 2021 sekira 400 hektar. dari rencana besar BKPH Kalinanas 600 hektar. tentunya ini membutuhkan kerjasama yang baik antara perhutani dan Mitra kerjanya LMDH Wana Langgeng,” jelas Salikin.

Lebih lanjut Salikin mengatakan bahwa jadi masyarakat masih bisa menggunakan petak lain untuk menggarap tanah. karena jarak tanam gamal ini cukup rapat dan kalau ditanamai tanaman lain tidak memungkinkan. karena tanaman gamal ini berdaun lebat sehingga tak bisa ditanamai palawija lain.

“Sehingga  pesanggem bisa mencari tempat lain yang masih cukup luas bagi para penggarap dikawasan hutan Wilayah  BKPH Kalinanas,” tutur Salikin dihadapan para penggarap  kawasan hutan Resor Pemangkuan Hutan Sumberjo.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Gaplokan Tomo berpesan untuk masyarakat di wilayah hutan Kalinanas tetap masih mempunyai garapan gak usah kawatir.

“Karena wilayah hutan di pangkuan ibunyaKalinanas dan Sumberjo masih luas untuk dikerjakan dan dikerjasamakan bidang agroforestry yang sudah berjalan selama ini,” ucap Kades Gaplokan.

Tomo juga mengapresiasi kepada perhutani atas kerjasama antara desa dan Perhutani sangat baik.

“Saling menjaga antara Perhutani, LMDH, Desa sebagai mitra sampai saat ini,” ucap Kepala Desa Gaplokan.

Kudnadi