blank
Petugas atau karyawan Nindya Hotel Semarang siap melayani tamu yang akan melakukan scan barcode peduli lindungi. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Semarang sudah berada di level-2 dalam kebijakan PPKM, dimana sudah mulai banyak kelonggaran dalam berbagai sektor.

Untuk Nindya Hotel Semarang sendiri sudah menambah kapasitas karyawan menjadi 75 persen.

Selain itu untuk kegiatan makan di tempat, untuk resto hotel sudah bisa menampung kapasitas sekitar 50 persen dengan durasi makan 60 menit, yang artinya para tamu sudah bisa menikmati breakfast atau sarapan pagi di resto hotel lagi.

Hal itu disampaikan Marcom Nindya Hotel Semarang, Riyanti (Riri) kepada awak media di Semarang, Rabu (15/9/2021).

Menurut Riri, hotel juga sudah boleh menerima acara akad pernikahan dengan kapasitas 50 undangan dengan syarat tidak ada makan di tempat, dan semua menggunakan hampers.

“Tentunya kebijakan tersebut memberikan harapan baru bagi kami untuk mulai memaksimalkan penjualan. Selain membuat beberapa promo khusus dimasa PPKM ini, kami juga tetap melakukan screening ketat terkait penerapan protokol kesehatan, termasuk memasang barcode peduli lindungi yang telah terdaftar di website pedulilindungi.id di area depan resepsionis,” ungkapnya.

“Kami mewajibkan semua tamu yang memasuki area hotel untuk men-scan barcode melalui aplikasi peduli lindungi mereka. Bagi tamu menginap yang belum melakukan vaksinasi, bisa melampirkan surat keterangan swab antigen minimal H-1,” tambahnya.

Tidak hanya di depan resepsionis, pihaknya juga menyiapkan beberapa barcode peduli lindungi di outlet Santan Resto, Ballroom dan Kurulu Sky Lounge, untuk para tamu yang tidak menginap. “Mengingat outlet tersebut juga biasa kami jadikan pilihan venue untuk event akad,” katanya.

“Protokol kesehatan di Horison Nindya sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain kami sudah mempunyai sertifikat CHSE, kami juga selalu update untuk kebijakan tambahan yang ditetapkan oleh pemerintah,” sambungnya.

Dengan begitu, pihaknya merasa semakin percaya diri dan optimis untuk menerima tamu, karena dimasa PPKM seperti saat ini hal yang paling utama adalah penerapan protokol kesehatan, sehingga tamu yang berkunjung merasa aman dan menginap di hotel pun menjadi nyaman.

Pihaknya berharap, masyarakat Kota Semarang semakin sadar akan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam menjalani aktifitas sehari-hari, dan mencoba untuk hidup berdampingan dengan virus Covid-19 dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan menjauhi kerumuman.

“Kami yakin jika masyarakat mulai sadar pentingnya 5 hal tersebut, maka Kota Semarang akan mengalami penurunan level PPKM lagi,” ucapnya.

Ning