blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat melihat vaksinasi bagi ODGJ di Puskesmas Kertek 2. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati M Albar didampingi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat M Aziz Wijaya meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Vaksinasi Covid-19 jenis Sinofarm dosis satu bagi penyandang disabilitas dan ODGJ dilakukan di Puskesmas 2 Kertek, Puskesmas 1 Kalikajar dan Puskesmas 2 Kalikajar. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dikawal langsung Satgas Covid-19 dan anggota TNI-Polri.

Ratusan penyandang disabilitas dan ODGJ wilayah di Wonosobo telah melakukan vaksin Covid-9 di Puskesmas 2 Kalikajar, Puskesmas 2 Kertek, Puskesmas Watumalang dan Wadaslintang, agar mereka terhindar dari paparan virus corona.

Pelaksanaan vaksinasi khusus itu, selain digelar di Puskesmas, tim medis juga melaksanakan vaksin di Balai Desa setempat dan jemput bola door to door atau mendatangi rumah penyandang disabilitas dan ODGJ.

Hal itu dilakukan agar target vaksinasi bisa terserap dan tersalurkan secara optimal. Karena penyandang disabilitas dan ODGJ memiliki keterbatasan dan juga kendala dalam mobilitas.

Kepala Puskesmas Kalikajar 2, drg Farida Chaerunnisa, Rabu (1/9), mengatakan, tim pelaksana vaksin meliputi Bidan Pembina Wilayah, Bidan Desa, Perawat Daerah Binaan, Koramil dan Polsek bersinergi melaksanakan vaksinasi kepada penyandang disabilitas dan ODGJ.

“Kami lakukan dengan jemput bola door to door, agar bisa menjangkau target secara optimal. Karena mereka memiliki keterbatasan dan kendala dalam mobilitas. Maka tim medis yang harus langsung mendatangi penyandang disabilitas dan ODGJ,” ungkapnya.

Berjalan Lancar

blank
Aparat TNI-Polri mengawal vaksinasi bagi ODGJ yang dilakukan tim medis. Foto : SB/Muharno Zarka

Farida menambahkan, saat mendatangi penyandang disabilitas dan ODGJ secara teknis tim medis melakukan screning terlebih dahulu untuk memastikan kesehatanya, jika dinyatakan sehat maka bisa dilakukan suntikan vaksin.

“Target pemberian penyadang disabilitas dan ODGJ di Puskesmas 2 Kalikajar mencapai 92 orang, terdiri ODGJ sebanyak 72 orang dan penyadang disabilitas 20 orang. Proses vaksin pada mereka alhamdulillah berjalan lancar dan aman,” katanya.

Kepala Puskesmas 2 Kertek dr Marina menambahkan pelaksanaan vaksinasi digelar dua kali untuk ODGJ yang stabil dan pendatang disabilitas yang dapat mengakses ke puskesmas.

Bagi yang belum tersasar, menyusul akan dilakukan kunjungan ke desa-desa. Target sasaran vaksin total 181 orang dengan rincian ODGJ berjumlah 54 dan penyandang disabilitas sebsnyak 127 orang.

“Bagi ODGJ yang stabil dan penyandang disabilitas yang bisa mengakses ke Puskesmas, pemberian vaksin ditempatkan terpusat di Puskesmas Kertek 2 ini. ODGJ dan penyandang disabilitas yang tidak dapat berkunjung ke Puskesmas, akan dilakukan sweeping vaksinasi kunjungan ke desa,” ungkap Marina.

Pihaknya berharap adanya dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam pelaksanaan vaksin door to door. Sehingga para ODGJ dan Disabilitas dapat tervaksin sesuai target.

Marina menambahkan selama pelaksanaan vaksin terhadap dua kelompok ini, ada beberapa kendala yang ditemui, yaitu kurangnya partisipasi dari perangkat desa dalam memfasilitasi ODGJ dan disabilitas untuk datang ke Puskesmas.

Butuh Backup

blank
Penyandang disabilitas di Wonosobo ketika divaksin oleh tim medis. Foto : SB/Muharno Zarka

“Sementara Puskesmas hanya memiliki satu mobil Pusling, yang mana kendaraan juga digunakan untuk merujuk pasien dengan kegawatdaruratan. Juga ada keterbatasan tim medis untuk pelaksanaan vaksinasi di desa, karena kegiatan rutin UKM di Puskesmas tetap harus berjalan,” ujarnya.

Sementara terkait animo masyarakat terhadap vaksin ini menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum tertarik pentingnya vaksin tersebut. Mereka tidak mau mengikuti program vaksin dengan berbagai alasan.

“Masih banyak warga yang tidak mau divaksin. Biasanya warga yang tidak punya kepentingan pergi ke luar kota. Sedang warga usia produktif banyak yang berminat. Karena untuk kepentingan bepergian atau persyaratan tertentu,” katanya.

Secara garis besar, semua Puskesmas tidak menemui efek KIPI yang berat. Namun selama ini hanya ada beberapa orang yang mengalami KIPI ringan saja. Artinya program vaksinasi ini telah berjalan aman dan lancar sesuai yang diharapkan pemerintah.

Program vaksinasi ini terus digencarkan sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan perluasan cakupan vaksinasi menuju terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok).

Baik Bupati maupun Wakil Bupati, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan vaksinasi ini, terutama bagi dua kelompok masyarakat tersebut.

“Kami sampaikan apresiasi dan sangat mendukung kegiatan ini. Karena semua elemen masyarakat sesuai peraturan pemerintah harus mendapatkan vaksin agar semua sehat agar semua selamat,” pungkasnya.

Muharno Zarka