blank
Kepala Disdikpora Wonosobo M Kristijadi mencoba fasilitas cuci tangan di SMPN 2. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas di satuan pendidikan PAUD/TK, SD/MI dan SMP/MTs di Wonosobo akan dimulai sejak Rabu (8/9) mendatang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Wonosobo, M Kristijadi, saat meninjau kesiapan PTM Terbatas di SMPN 2 Wonosobo, Selasa (31/8).

Ketika melakukan peninjauan PTM Terbatas di SMPN 2, Kepala Disdikpora M Kristijadi didampingi Sekretaris Disdikpora Slamet Faizi dan Kepala SMPN 2 Wonosobo, Saryono.

“Sekolah PAUD/TK, SD/MI dan SMP/MTs yang akan melaksanakan PTM Terbatas, merupakan satuan pendidikan yang telah melaksanakan simulasi PTM sebelumnya,” ujar dia.

Guna persiapan PTM Terbatas, Disdikpora telah menerbitkan pedoman persiapan dan pelaksanaan simulasi PTM dan PTM Terbatas pada satuan pendidikan PAUD/TK, SD/MI dan SMP/MTs.

Sekretaris Disdikpora Slamet Faizi menambahkan ada 35 satuan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs yang akan melakukan PTM Terbatas. Terdiri 17 SD/MI dan 18 SMP/MTs. Sedang simulasi PTM akan dilaksanakan di 79 PAUD/TK, 17 SD/MI dan 78 SMP/MTs.

“Dalam menentukan lokasi sekolah untuk PTM Terbatas, Disdikpora melakukan prosedur secara selektif, terbatas dan bertahap. Sehingga diharapkan pelaksanaan PTM bisa berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” lontar dia.

Sudah Simulasi

blank
Kepala SMPN 2 Wonosobo Saryono menunjukan kelas untuk PTM Terbatas. Foto : SB/Muharno Zarka

Jika PTM Terbatas kali ini berhasil, maka PTM Terbatas berikutnya bisa diperluas lagi. Sekolah yang belum melakukan simulasi PTM, bisa belajar dari sekolah yang sudah melaksanakan simulasi PTM sebelumnya.

M Kristijadi menandaskan, target dari PTM ini bukan pada capaian target pembelajaran tapi lebih pada pelaksanaan prokes Covid-19 yang baik dan ketat. Sehingga semua warga sekolah aman dan sehat.

“Untuk melaksanakan PTM, sekolah, siswa sudah, guru dan tenaga kependidikan sudah diseleksi ketat. Guru dan tenaga kependidikan sudah divaksin sebelumnya,” ujar dia.

Disebutkan, siswa juga tidak punya penyakit bawaan, bukan berasal dari daerah zona merah, pulang berangkat dijemput dan mendapat ijin dari orang tua.

Kepala SMP Negeri 2 Wonosobo Saryono menjelaskan dari 758 siswa yang ada hanya diambil 50 persen siswa untuk mengikuti PTM Terbatas. Sisanya tetap mengikuti PJJ dari rumah.

Mereka sejak berangkat sekolah, masuk lingkungan sekolah, pembelajaran di kelas dan pulang sekolah wajib melaksanakan prokes Covid-19 secara ketat.

“Berangkat pulang sekolah dijemput orang tua. Sebelum masuk lingkungan sekolah harus mencuci tangan, diukur suhu tubuhnya dan selalu menjaga jarak ketika berada di kelas,” terangnya.

Siswa yang mengikuti PTM Terbatas juga tidak wajib mengenakan seragam sekolah. Boleh memakai baju dan celana bebas. Namun tetap memperhatikan aspek kesopanaan.

Muharno Zarka