blank
Presiden RI Joko Widodo berbicara dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 secara virtual. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Wonosobo M Albar didampingi Sekda One Andang Wardoyo dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wonosobo menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021, secara virtual di Gedung Setda setempat.

Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021 mengambil tema ” Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilisasi Harga Pangan,” itu dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Acara tersebut berlangsung di Istana Negara dan disiarkan langsung serta diikuti secara daring oleh semua Kepala Daerah di seluruh Indonesia. Rakornas diinisiasi Bank Indonesia dan ditayangkan melalui zoom meeting dan kanal youtube Bank Indonesia sertavdapat ditonton masyarakat umum.

Rakornas dibuka Presiden RI Joko Widodo dan dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja. Tapi juga harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif. Membantu produkvitas petani dan membantu UMKM agar naik kelas.

“Kita harus memanfaatkan moment pandemi global Covid-19 ini untuk meningkatkan sektor pertanian. Karena saat ini, bidang pertanian menjadi yang paling penting dan pokok. Ekspor pertanian pada Januari-Juni 2021 naik sebesar Rp. 282 triliun,” katanya.

Menurut Jokowi, masih banyak ekspor yang harus dikembangkan seperti komoditas sarang burung walet dan berbagai macam komoditas lainya untuk didorong sampai bisa menghasilkan barang yang bernilai tinggi dan menambah devisa negara.

Kepala Negara menyebutkan masih banyak pula potensi komoditas ekspor produk holtikultura yang dapat dikembangkan dan memberikan nilai tambah bagi para petani. Seperti porang, sarang burung walet dan tanaman edamame.

Langkah Strategis

blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar (tengah) ketika mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2021. Foto : SB/Muharno Zarka

“Porang betul-betul saya gerakan, karena ke depan potensinya sangat menjanjikan, pasarnya masih sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang ini didorong untuk sampai bisa menghasilkan barang jadi. Baik berupa kosmetik, beras atau makanan lainnya” lanjut Jokowi.

Presiden RI menuturkan kelembagaan petani dalam model klaster perlu diperkuat dan akses pemasaran melalui kemitraan dengan industri juga perlu diperluas. Badan Usaha Milik Petani (BUMP), baik koperasi atau BUMDes perlu terus dikembangkan. Sehingga nilai tambah dari pascal panen ini dapat ditingkatkan.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warijyo menyatakan laju inflasi domestik masih terkendali. Namun untuk tahun 2022 mendatang ada risiko tekanan inflasi yang patut diwaspadai. Sampai Juli 2021, inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah. Secara nasional, inflasi 1,52 persen year-on-year.

“Secara umum inflasi 2021 dan 2022 masih terjaga dalam kisaran target 3 persen plus minus satu. Akan tetapi, ada risiko tekanan inflasi untuk 2022. Risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu diantisipasi sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia,” tegasnya.

Menindaklanjuti Rakornas tersebut, Pemkab Wonosobo melalui OPD terkait segera melakukan langkah strategis dalam upaya mengoptimalkan media digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Memfasilitasi pemasara sektor UMKM pangan bekerja sama dengan media pemasaran online.

“Tingkat inflasi yang tinggi dan tidak stabil menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian daerah. Maka untuk pengendalian inflasi tersebut perlu melakukan langkah-langkah strategis melalui kerja sama kelembagaan TPID Wonosobo,” pinta Wabup M Albar.

Posisi laju inflasi yang rendah, sambungnya, juga harus diwaspadai jangan sampai hal tersebut terjadi karena menurunnya daya beli masyarakat. TPID Wonosobo perlu melakukan program kerja dalam upaya menstabilkan antara suplay dan demand terhadap barang dan jasa.

Muharno Zarka