TOKYO (SUARABARU.ID) – Ujian berat akan dihadapi dua atlet para tenis meja Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Komet Akbar yang akan bertanding di TT10 dan Adyos Aston perwakilan di TT4 akan langsung menghadapi unggulan utama setiap kategori pada babak penyisihan grup.
Cabang olah raga para tenis meja Paralimpiade 2020 akan mulai dimainkan pada 25 Agustus 2021 di Tokyo Metropolitan Gymnasium. Komet tergabung di Grup A bersama unggulan utama dari Polandia, Patryk Chojnowski serta unggulan kedelapan asal Prancis Gilles de la Bourdonnaye.
Untuk menghadapi dua laga krusial itu, Komet terus menggenjot latihan di Tokyo. “Program latihan yang telah kita jalankan di Solo, kita bisa kita lanjutkan lagi di Tokyo. Latihan hari ini berjalan lancar untuk menghadapi pertandingan nanti,” ucap Komet.
Meski lawan yang akan dihadapi merupakan unggulan utama, namun Komet tidak patah semangat. Ia justru tertantang untuk menunjukan penampilan terbaik melawan Chojnowski. “Saya akan tampil maksimal, kita doakan saja hasil yang terbaik. Saya tidak gentar menghadapi siapapun lawannya,” tandas atlet asal Jakarta tersebut.
Sementara itu Adyos Aston yang akan tampil di kategori TT4, tergabung di Grup A bersama unggulan pertama asal Turki, Abdullah Ozturk dan Rafal Lis dari Polandia yang merupakan unggulan kesebelas. Adyos berada di unggulan 13 kategori TT4.
“Saya mendapatkan hasil undian dimana tergabung satu grup dengan unggulan pertama yang juga juara dunia. Meski demikian saya tetap bersemangat dan akan berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki,” kata Adyos.
Adyos Astan telah tiga kali bertanding melawan Ozturk, namun Adyos belum sekalipun memenangi pertandingan atas atlet Turki tersebut. Namun setiap pertandingan, Adyos mampu memberi perlawanan bagi Ozturk. Pada pertemuan terakhir Para Finland OpenMatti Launonen Memorial 2019, Adyos kalah dari Ozturk dengan skor 2-3.
Satu lagi jagoan Indonesia, David Jacobs yang menempati unggulan kedua akan berhadapan dengan Jose Manuel Ruiz Reyes dari Spanyol dan Luka Bakic asal Montenegro. (npcindonesia/amr)