SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dalam HUT yang ke-26 tahun, Marimas memberikan beasiswa kepada 163 anak dari jenjang SD, SMP, SMA hingga Universitas.
Anak-anak yang mendapatkan beasiswa adalah masyarakat yang ada di sekitar pabrik Marimas, diantaranya anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19, anak-anak yang kesulitan dalam biaya sekolah, anak karyawan, serta anak dari almarhum karyawan Marimas.
Dalam kegiatan peringatan HUT Marimas ke-26 dibuka oleh Harjanto Halim selaku CEO Marimas, dengan memotong tumpeng yang berlangsung di Aula Marifood, PT. Marimas Putera Kencana, Senin (23/8/2021).
Harjanto menyampaikan, karena dalam masa pandemi, perayaan HUT Marimas dilakukan secara sederhana. Namun dalam setiap perayaan HUT Marimas setiap tahunnya selalu diisi dengan kegiatan berbagi.
Menurut Harjanto, kegiatan berbagi sembako dan beasiswa ini terinspirasi dari kegiatan berbagi dari Komunitas Tionghoa Semarang.
“Jangan sampai anak putus sekolah, apalagi anak itu mampu untuk bersekolah, mampu untuk kuliah. Jika gara-gara tidak mempunyai biaya kemudian tidak bisa sekolah itu sangat disayangkan. Untuk itu kita bantu. Karena saya tahu bahwa pendidikan bukan satu-satunya jalan, tetapi salah satu jalan terbaik untuk mengubah nasib seorang anak, keluarga, bahkan bisa mengubah lebih banyak lagi,” ungkap Harjanto.
Harjanto merasa bersyukur walau kondisi pandemi, Marimas masih bisa berbagi dan membantu masyarakat.
“Kondisi pandemi ini, Marimas juga kena dampaknya karena pasar tutup lebih awal, distributor juga menahan permintaan barang, tim penjualan harus isoman. Namun kami bersyukur masih bisa berbagi dan membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” tuturnya.
Menurutnya, pada masa-masa pandemi seperti sekarang ini malah penting sekali untuk mengikat silaturahmi, agar masyarakat yang terdampak tetap ada yang memperhatikan dan memberi semangat.
Salah seorang penerima beasiswa, Andika Putra Pamera, seorang mahasiswa berprestasi asal Kalimantan Barat menyampaikan, selama ini biaya kuliah di Semarang dan kebutuhan sehari-hari dipenuhi dengan bekerja di apotek. Namun karena pandemi dirinya harus di PHK dan terpaksa berhenti kuliah.
“Saat ini saya bekerja di angkringan untuk kebutuhan harian dan menumpang tidur di tempat angkringan tersebut,” ucapnya.
“Terimakasih kepada Marimas telah memberikan kesempatan untuk saya bisa kembali kuliah. Saya akan melakukan semua hal yang terbaik untuk bisa lulus menjadi sarjana,” tambah Andika.
Kondisi serupa dirasakan Priska Aprilia Muzha, seorang siswa kelas 6 SD yang orangtuanya terkena PHK. Dirinya harus ikut membantu orangtuanya berjualan onde-onde untuk kebutuhan sehari-hari. Namun kini Priska bisa tersenyum kembali setelah mendapat bantuan beasiswa dari Marimas.
Selain beasiswa, Marimas juga membagikan sembako sebanyak 2.622 paket yang dibagikan kepada buruh-buruh panggul di Kawasan Industri Candi, tukang parkir, tukang sapu, para pedagang di sekitar pabrik Marimas, dan seluruh karyawan Marimas.
Marimas juga memberikan penghargaan kepada karyawan atas masa kerja di Marimas berupa pin emas untuk masa kerja 10 tahun, dan liontin emas untuk karyawan yang bekerja selama 20 tahun, serta reward bagi karyawan yang memiliki 100% kehadiran.
Ning