blank
Atas perkenan KGPAA Mangkunegara IX, pusaka andalan Pangeran Sambernyawa dijamas di Objek Wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Masyarakat budaya Kabupaten Wonogiri, ikut berduka cita atas mangkatnya Sinuwun Ingkang Jumeneng (SIJ) KGPAA Sri Mangkunegara IX.

Selama ini, almarhum memiliki kedekatan dengan masyarakat Wonogiri. Utamanya dalam ikut memberikan kontribusi pengembangan budaya dan wisata.

Atas perkenan Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Mangkungera Ke IX, pusaka andalan Pangeran Sambernyawa penjamasannya berlangsung di objek wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri.

Ritual jamasan pusaka Sambernyawa, menjadi agenda wisata budaya secara tahunan. Berlangsung setiap datang Bulan Sura, dengan lebih dulu menyertakan prosesi arak-arakan kirab.

Pendiri Dinasti

Budayawan Jawa peraih anugerah Bintang Budaya, Drs KRA Pranoto Adiningrat MM, menyatakan, Pangeran Sambernyawa adalah pendiri dinasti Mangkunegaran Surakarta.

blank
Panembahan Agung Senapati Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KPAA Sura Agul-agul Begug Poernomosidi (kedua dari kanan) saat memimpin aksi seniman-seniwati.

Sambernyawa (RM Said), menerima anugerah Pahlawan Nasional, dan memiliki sejumlah pusaka andalan untuk perang. Yang pusaka tersebut, penjamasannya secara rutin berlangsung di Waduk Gajahmungkur, Wonogiri.

Pusaka-pusaka itu tersimpan di Monumen Tugu Selogiri, Wonogiri, terdiri atas Keris Kiai Karawelang, berikut Tombak Kiai Jaladara dan Kiai Totog.

Pusaka yang dari Rumah Tiban, Girimarto, Wonogiri, terdiri atas Keris Kiai Semar Tinandu dan Tombak Kiai Limpung.

Pusaka Andalan

Pranoto yang abdi dalem Keranton Kasunanan Surakarta ini, menyebutkan, lima buah pusaka itu dulu menjadi andalan Sambernyawa, saat memimpin perang Jejemblungan (gila-gilaan) melawan ketidakadilan keraton dan penjajah Belanda.

blank
Tokoh Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN) Mulyanto SKar (kiri depan) memimpin prosesi kirab pusaka Pangeran Sambernyawa di Objek Wisata Gajahmungkur Wonogiri.

Sebagai mantan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Wonogiri, Pranoto, menyatakan, bersamaan itu juga menjamas pusaka dari Pundhen Kaliwerak dan pusaka Kabupaten Wonogiri.

Dari Pundhen Kaliwerak, Wonogiri, adalah Tombak Kiai Bancak. Kemudian pusaka Kabupaten Wonogiri, terdiri atas Gong Kiai Mendung Ekadayawilaga dan Tombak Kiai Tunjung Biru.

Setiap berlangsung ritual jamasan Pusaka Sambernyawa (Mangkunegara I), Istana Mangkunageran Surakarta mengutus Penganggeng Kadipaten Mondropuro bersama tim ahli jamas pusaka.

Panembahan Agung

Karena itu, ketika mendapatkan khabar duka meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX, masyarakat budaya Wonogiri menyampaikan ikut berduka cita, dengan berdoa semoga almarhum husunul khotimah.

blank
Prajurit Irotono Mangkunegaran Surakarta, mengawal prosesi kirab pusaka Sambernyawa, dengan membawa senjata tombak.

Penyampaian ikut berduka cita, juga datang dari Panembahan Agung Senapati Keraton Kasunanan Surakrta Hadiningrat, KPAA Sura Agul-agul Begug Poernomodisi, yang juga Bupati Wonogiri dua periode (Tahun 2000-2010).

”Nderek bela sungkawa, mugi pinaringan seda kanthi husnul khotimah. Katampi sedaya amal kasaenanipun lan alusipun suwargi KGPAA Mangkunegara IX, katampi wonten Ngarsanipun Allah SWT. Kaparingan papan ingkang tentrem, wonten ing kaswarganipun Gusti.”

(Ikut bela sungkawa, semoga meninggal husnul khotimah. Diterima semua amal kebaikannya dan roh arwah KGPAA Mangkunegara IX, diterima Allah SWT. Mendapatkan tempat yang tenteram, di surga Tuhan).

Bambang Pur