blank
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis, (Bag Prokompim/Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang terus berupaya menekan serendah mungkin penyebaran Covid-19. Selain gencar melakukan vaksinasi kepada warganya, pemkot juga menargetkan tingkat kematian akibat virus itu hingga nol persen, termasuk berupaya  menurunkan level pandemi.

Sesuai Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2021, Kota Magelang masih berada pada pandemi level 4 bersama 16 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.

‘’Kami terus berupaya keras. Tapi, saya harap masyarakat dan juga semua pihak untuk tidak terlena melihat penurunan kasus harian saat ini. Masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan dan patuh terhadap kebijakan PPKM Level 4,’’ pinta Wali Kota Magelang,  Muchamad Nur Aziz, kemarin.

Menurutnya, ada perkembangan baik terkait dengan BOR (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan di Kota Magelang yang sudah di bawah angka 70 persen. Selain itu, angka kesembuhan juga cenderung meningkat mencapai lebih dari 4.535 orang.

Aziz mengakui, angka kematian pasien masih tergolong tinggi di Kota Magelang, sehingga masih bertahan di level 4.

‘’Penduduk Kota Magelang sebanyak 128.000 jiwa. Misalnya ada 5 orang saja meninggal dalam seminggu karena Covid-19, ya sudah kita langsung level 4,’’ tuturnya.

Untuk diketahui, rekomendasi WHO menetapkan suatu daerah kabupaten/kota mengenai situasi Covid-19 di sebuah wilayah terbagi dalam 4 level. Untuk level 4 adalah situasi di mana terdapat lebih dari 150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100.000 penduduk.

Sedang PPKM level 3 artinya kondisi di mana ada 50-150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk, 10-30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan 2-5 kasus meninggal per 100.000 penduduk di daerah tersebut.

Aziz mengaku, sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 selama PPKM Level 4 ini. Antara lain penyekatan RT/RW, hingga mengoptimalkan penyekatan di jalan raya utama. Penyekatan dinilai mampu mengurangi mobilitas warga.

‘’Mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit kita itu adalah penduduk luar Magelang. Posisi kita yang berada di tengah-tengah sehingga perlu dicegah, salah satunya dengan penyekatan,’’ terangnya.

Dia berharap, semua pihak untuk menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengenali tanda-tanda Covid-19 dan langsung melakukan isolasi terpusat.

Menurutnya, antara isolasi mandiri di rumah dengan isolasi terpusat, kesembuhan lebih cepat bagi mereka yang menjalani isolasi terpusat.

‘’Karena kesehatannya dipantau, asupan gizinya, dapat ekstra fooding, sirkulasi udara dan fatar-faktor lain yang membuat sembuhnya semakin cepat dibanding isolasi di rumah,’’ ujarnya.

 

Penulis : prokompim/pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono