blank
Kegiatan sosialisasi Sirup Empon-empon, dilakukan bersama warga RW 05 Kelurahan Bendan Duwur, Gajahmungkur, Semarang. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Adanya kegiatan PPKM Darurat, banyak mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan ekonomi masyarakat. Namun itu tak menyurutkan kegiatan warga RW 05, di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

Di wilayah ini warga punya lahan yang memiliki potensi untuk ditanami berbagai tanaman apotek hidup, seperti jahe, kencur, laos, lombok dan sirih, yang ditanam warga di depan rumah masing-masing.

Namun sayangnya, pemanfaatan apotek hidup itu masih minim, karena hanya sebatas dijadikan sebagai wedang, jamu, dan bumbu masak. Warga belum berani berinovasi atau pengembangan menjadi produk lain, padahal apotek hidup memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh dan perekonomian.

BACA JUGA: Polres Tegal Kota Serahkan Bantuan Sembako Kepada Paguyuban Opbama dan Paleska

Salah satu mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Nathania Maula Bernadine, dibawah bimbingan Dr Cahya Tri Purnami SKM MKes, melakukan inovasi dengan memanfaatkan tanaman apotek hidup.

Oleh Nadine, salah satu tanaman apotek hidup itu dinilai punya potensi untuk dibuat sirup empon-empon, sebagai minuman fungsional. Dikatakan dia, salah satu keunggulan sirup empon-empon yakni, dapat meningkatkan imunitas tubuh, terutama saat masa pandemi seperti ini.

”Kami melakukan program kegiatan ini, supaya warga RW 05 Bendan Duwur, dapat mengetahui, bahwa empon-empon dapat meningkatkan pendapatan ekonomi, dan memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, Khususnya dapat meningkatkan imunitas tubuh,” kata Nadine dalam keterangannya di Semarang, belum lama ini.

blank
Produk Sirup Empon-empon, minuman fungsional di masa pandemi covid-19. Foto: dok/ist

BACA JUGA: Perusahaan Diminta Berikan Kesempatan Kerja untuk Penyandang Disabilitas

Berdasarkan hal itu, mahasiswa KKN Tim II Undip itu, melakukan kegiatan sosialiasi yang dilakukan dengan membagikan video edukasi melalui grup WhatsApp, maupun sosialisasi secara langsung. Kegiatan itu dilakukan di rumah Ibu Sukini, dengan memberikan leaflet atau brosur, beserta tester produk.

Dalam sosialisasi itu dilakukan, dengan memberikan informasi tentang pengertian minuman fungsional. Diterangkan juga, manfaat dan kandungan setiap bahan dasar pembuatan sirup, dimana bahan yang dibutuhkan yaitu, jahe, kencur, sereh, kayu manis, cengkeh, gula jawa, dan jeruk nipis.

”Kami memberikan informasi, terkait manfaat dari mengonsumsi Siempon (sirup empon-empon), sebagai minuman fungsional untuk meningkatkan imun tubuh, mencegah berbagai penyakit berbahaya, meredakan peradangan, menyehatkan pencernaan, menurunkan tekanan darah, menyeimbangkan kadar gula darah, dan membantu menjaga kadar kolesterol,” ungkap Nadine lagi.

BACA JUGA: PB Djarum Sebut Kekalahan Kevin/Marcus Akibat Dampak Pandemi

Ditambahkan dia, timnya juga memberikan informasi terkait tempat perolehan bahan, langkah pembuatan produk dimulai, dari pencucian bahan hingga menjadi produk sirupnya.

”Jumlah yang dihasilkan dari satu formulasi sirup, dan harga yang dapat diberikan apabila Siempon akan diperjualbelikan, satu formulasi dapat menghasilkan 10 botol sirup berukuran 100 mililiter, yang dapat dijual dengan harga Rp 10 ribu per botolnya,” terangnya..

Ibu Sari, selaku warga RW 05 Bendan Duwur, yang juga menghadiri sosialisasi, juga berharap, adanya kegiatan mahasiswa ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan baru terhadap minuman fungsional.

”Minuman fungsional yang diambil dari hasil apotek hidup, ternyata mampu meningkatkan imunitas tubuh dan perekonomian, di masa pandemi,” tukasnya.

Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini