blank
Lokasi pemakaman khusus protokoll kesehatan di TPU Giriloyo, Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Lonjakan pemakaman secara protokol kesehatan atau Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo, Magelang, terjadi bulan ini (Juli).

‘’Bulan lalu (Juni) tercatat 45 orang. Bulan Juli hingga minggu ketiga (21/6) sebanyak 130 orang, jadi naiknya sangat tajam,’’ terang Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, Yetty Setiyaningsih.

Dampak dari itu, petugas pemakaman di TPU Giriloyo  sampai kewalahan memakamkan warga yang meninggal dengan protokol kesehatan. Seiring meningkatkan warga yang meninggal itu DLH  membagi petugas pemakaman dengan tiga shift.

Di TPU Giriloyo lokasi  untuk pemakaman dengan protokol kesehatan disediakan blok khusus. Di lokasi ini telah dibuatkan liang lahat, dan pembuatannya menggunakan alat berat.

Yetty menerangkan, proses pemakaman secara prokes diterima dari rumah sakit di Kota Magelang. Pemakaman prokes ini khusus untuk warga Kota Magelang dengan biaya pemakaman nol.

‘’Kami menerima pemakaman prokes dari rumah sakit di Kota Magelang dan khusus untuk warga Kota Magelang. Rujukannya cuma di TPU Giriloyo. Kebijakan   Pemkot Magelang retribusi dan biaya pemakamannya nol,” katanya kemarin.

Dia memengungkapkan, tenaga pemakaman 22 orang melayani pemakaman prokes dan nonprokes, dibagi dalam tiga kelompok.

Menurutnya, pernah dalam sehari harus memakamkan 20 jenazah, terdiri 16 jenazah dengan prokes dan 4 non prokes. Untuk petugas pemakaman dibagi dalam tiga shift, mulai pukul 07.00 sampai 12.00, kemudian 12.00 sampai pukul 17.00 dan terakhir pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Setelah itu, ada yang piket mulai pukul 22.00 sampai 07.00 WIB.

Yetty menambahkan, untuk menjaga stamina dan kesehatan terhadap para petugas pemakaman, mereka  diberi vitamin, madu dan susu. Selain itu, juga pengadaan APD.

‘’Makan disediakan kantor.  Kalau shift malam tetap disediakan, karena mereka kerjanya nggak kenal waktu. Mau tidak mau harus support lebih juga,’’ tutur Yetty.

 

Penulis : prokompim/pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono