TEGAL (SUARABARU.ID) – Dalam pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Tegal ternyata mobilitas masyarakat masih tinggi, maka Sat Lantas Polres Tegal Kota menambah penutupan jalan. Dari 13 titik, 19 titik, 36 titik dan hari ini Rabu (24/7/2021) penutupan ditambah kembali.
Di simpang Pasar Langon yang sebelumnya penutupan jalan dengan menggunakan water berrier, dirambah dengan beton namun masih bisa untuk lewat bagi pegawai, nakes.
“Kemudian setelah evaluasi lagi dilapangan bahwa arah dari perbatasan Jalan Desa Kademangaran Kabupaten Tegal dengan simpang Pasar Langon ternyata mobilitas masyarakat sangat banyak sehingga kita laksanakan penutupan,” kata Kasat Lantas Polres Tegal Kota, AKP Nur’aini Rosyiah di sela penutupan jalan.
Pengguna jalan masuk dari sebrangĀ Makodim 0712 Tegal Pagongan masuk ke timur Desa Kaligayam tembusnya ke simpang Pasar Langon.
Karena Simpang Pasar Langon ditutup masyarakat bisa melalui jalan yang bisa dilewati yakni Jalan Werkudoro, bisa melalui Jalan KS Tubun, Kapten Sudibyo, Jalan Kolonel Sugiono hingga Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Jalan Dr Cipto Mangunkusumo.
Dengan penutupan 37 titik akses jalan di Kota Tegal, AKP A’ini berharap dengan sangat kepada masyarakat untuk mantaati selama PPKM mikro kurangi mobilitas yang tidak perlu stay home dirumah.
“Saya sangat menghimbau juga segala fasilitas yang kita gunakan untuk penutupan jalan tolong tidak dirusak maupun dipindahkan karena ini semua endingnya adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Tegal,” ungkap AKP A’ini.
Sementara salah satu warga Mejasem, Arief yang setiap hari bekerja di Kota Tegal berharap, di jembatan Langon agar diberi penjagaan dan akses jalan buka tutup untuk ASN, Nakes yang bekerja di Kota Tegal bisa menunjukan tanda pengenal.
“Namanya mewakili suara rakyat yang nakes, ASN kan banyak yang tinggalnya di Mejasem, faktor keamanan cari jalan muter-muter. Kasih ruang satu barrier untuk yang bisa menunjukan id card,” Arief.
“Dibeton boleh kita setuju tapi dikasih satu water barier yang bisa buat lewat sepeda motor, buat lewat orang yang urgent kalau tidak boleh ya pegawai yang berangkat diliburkan saja,” pungkasnya.
Nino Moebi