SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendadak mendatangi sentra vaksinasi di Holy Stadium Marina, Semarang. Ganjar yang sedang gowes, menghentikan kayuh sepedanya, saat melihat kerumunan calon penerima vaksin.
Berangkat dari kediaman dinasnya di Puri Gedeh, sekitar pukul 06.00 WIB, Ganjar melakukan rutinitas olahraga pagi, sembari mengecek situasi PPKM Darurat di Kota Semarang. Saat tiba di kawasan Marina, Ganjar kemudian mengarah ke sentra vaksinasi yang digelar di Holy Stadium.
Di pintu utama, Ganjar terus gowes dan hanya sesekali menyapa petugas, sembari mengingatkan warga yang tak sesuai dalam penggunaan maskernya. Namun saat berada di bagian belakang, Ganjar berhenti dan langsung masuk ke dalam, karena melihat kerumunan calon penerima vaksin.
BACA JUGA: BPTTKG Sebut Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar Sejauh 1.800 Meter
Usia memarkir sepedanya, Ganjar berjalan menuju bagian dalam gedung, dan menemui penanggungjawab serta aparat keamanan. Ditemui perwakilan Dinas Kesehatan Kota Semarang, kepolisian dan TNI, Ganjar meminta agar kerumunan calon penerima vaksin dipecah. ”Kerumunan e kok okeh banget ya mas, ini kita review mas,” kata Ganjar.
Ganjar rupanya sudah dua kali mendapat laporan soal kerumunan di sentra vaksinasi Holy Stadium. Untuk itu, dirinya meminta pihak panitia maupun aparat keamanan mengevaluasi ulang alur pelaksanaan vaksinasi.
”Saya sudah dapat laporan dua kali lho, bagus sih tapi kalau kerumunan kayak gini bahaya. Dimulai dari pintu masuk dan sebagainya itu dibatasi. Didata yang datang,” ujar Ganjar.
Dia khawatir, dengan keadaan seperti itu, memicu penularan, karena penerapan protokol kesehatannya tidak tertib. Jika jumlah personelnya tidak memadai, Ganjar menyarankan agar kuotanya dikurangi.
”Pak njenengan yang dari dinas, dimenej saja sehari kapasitasnya berapa. Aku deg-degan terus, soalnya ini laporan ke saya, direview-direview. Kalau bisa duduk semua kayak gini ini bagus. Karena yang di sana itu sama sekali ngga ada yang jaga itu,” ungkap Ganjar.
Sebelum pamit, Ganjar menyarankan agar pelaksanaan vaksinasi segera dimulai ketika mulai terlihat kerumunan. Jika vaksinator dan petugas sudah ada yang siap, tidak perlu menunggu lebih lama, sehingga kerumunan lebih cepat diurai.
Riyan