Masehi Reborn
Yayasan PSAK mengelola dua asrama dan beberapa sekolah. Ada beberapa TK, SD di Semarang, Ungaran, Kendal, dan Purbo Kesimpar di Kabupaten Pekalongan. Kemudian untuk SMP ada SMP Masehi 1 Poncol di Jalan Imam Bonjol dan SMP Masehi 3 di Gemah Raya 8, Kota Semarang. Kemudian juga ada SMA Masehi 1 di Tanah Mas dan SMA Masehi 2 di Gemah Raya 8 Semarang, serta SMK Masehi di Ambarawa.
Melihat perkembangan zaman seperti sekarang ini, maka pihak yayasan berpikir, tidak bisa mengelola sekolah secara biasa-biasa saja. Maka, saat ini pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Edu Guide Global yang berkedudukan di Bogor. “Yayasan ini berpengalaman dalam memperbaiki dan mendampingi manajemen sekolah, untuk mendongkrak citra sekolah yang selalu turun,” kata Andreas Djumadi.
Maka, era ini dia menyebutnya sebagai “Masehi Reborn”. Sekolah yang dulu pernah mengalami masa cemerlang, kini diupayakan untuk lahir kembali, dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
Slogan “Masehi Reborn” ini diwujudkan dengan memilih life skills, atau keterampilan hidup yang menyesuaikan keadaan terkini, sehingga individu yang bersangkutan mampu menghadapi tantangan dan tuntutan hidup sehari-hari.
Memang belum semua sekolah di PSAK yang akan menerapkan program ini. Baru SMP Masehi 1 dan SMA Masehi 1 yang akan melaksanakan mulai tahun pelajaran ini.
“Untuk SMP 1 dan SMA 1 Masehi, mulai tahun pelajaran 2021/2022 ini akan mendapatkan pendidikan keterampilan bidang videografi dam ekonomi kreatif,” kata Andreas.
Kemudian, ada hal penting yang diambil oleh yayasan, yakni adanya pendidikan religiusitas dan budi pekerti. Bukan pendidikan agama, tetapi pendidikan tentang keberagamaan. “Jadi yang bersekolah di Masehi tidak perlu berpikir bakal ada kristenisasi. Dari dulu memang tidak pernah ada kristenisasi bagi siswa yang studi di sekolah-sekolah Masehi,” tandas Andreas.
Menyikapi Kekinian
Kehadiran Edu Guide Global adalah sebagai konsultan. “Pihak Edu Guide Global memilih guru dan mengawasi proses belajar-mengajar,” kata Drs Yohanes Sumarno, guru SMP Masehi 1.
Pendidikan life skills yang dihadirkan ini, merupakan program unggulan yang menyikapi kondisi kekinian. “Anak-anak sekarang tidak pernah lepas dari ponsel dan cenderung fokus untuk main game. Nah, ponsel itu dimanfaatkan untuk hal yang kreatif dan positif. Kami akan membantu orang tua juga dengan aplikasi baru dan kreatif, sehingga mereka juga bisa turut serta terlibat di dalam proses pendidikan anak,” kata Yohanes.
Dengan ponsel ini, anak-anak tidak hanya bermain di media sosial tetapi juga bisa berkreasi lewat aplikasi yang tersedia. “Anak-anak disiapkan untuk menjadi konten kreator dan mampu berbisnis melalui ponsel mereka. Karena sekarang kita berada dalam era online, era internet,” tambah Yohanes.