SEMARANG (SUARABARU.ID) – Banyak sekolah swasta yang saat ini menghadapi kesulitan. Terlebih pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) saat ini. Kecenderungan para orang tua calon peserta didik adalah mengarahkan anaknya untuk melanjutkan studi di sekolah negeri.
Itu pula yang dirasakan oleh pengelola sekolah swasta Yayasan PSAK (Pengampu Sekolah dan Asrama Kristen) Semarang. Yayasan yang berkedudukan di Jalan Imam Bonjol 138 Semarang ini, mengelola sekolah-sekolah Masehi dari TK, SD, SMP, hingga SMA.
Ketua Yayasan PSAK Drs Andreas Djumadi SH, MM mengatakan, tantangan terberat bagi sekolah swasta adalah adanya pendidikan gratis di sekolah negeri. “Selain itu, ada kecenderungan orang tua sekarang memilih sekolah yang ‘sepaham’ untuk anak-anaknya,” kata Andreas Djumadi.
Meski diakui juga, ada sekolah swasta yang tidak banyak terpengaruh oleh kebijakan sekolah gratis itu. Meskipun harus membayar mahal, ternyata siswanya juga tetap banyak, karena memang tetap mempertahankan prestasi.
Dituturkan, sekolah-sekolah Masehi pada masanya memang dikenal moncer. SMA Masehi 1 di Jalan Pasir Mas 1, Tanah Mas Semarang misalnya. Prestasi yang ditorehkan sangat banyak, terkait dengan prestasi akademik maupun nonakademik.
Begitu pula dengan SMP Masehi 1 di Jalan Imam Bonjol 138, yang kini dipimpin kepala sekolah Titi Polaningsih SPd, lulusannya banyak menduduki posisi penting bagi di perusahaan-perusahaan swasta maupun di pemerintahan. Tetapi diakuinya, memang belakangan minat untuk masuk di sekolah-sekolah Masehi ini berkurang.