blank
Kepala Dinas Kesehatan Kudus Badai Ismoyo.foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Kudus terus mengalami penurunan. Hingga Minggu (27/6) petang, jumlah kasus aktif terus bergerak turun ke angka 1.694 kasus, turun signifikan dibandingkan angka tertinggi yang mencapai 2 ribu kasus  lebih.

Penurunan jumlah kasus aktif tersebut menyusul adanya 148 pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Sementara, jumlah kasus baru tercatat hanya 44 kasus dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 5 kasus.

“Kasus aktif yang ada saat ini tinggal 1.694 kasus dengan rincian 366 pasien menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1.328 pasien menjalani isolasi mandiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Badai Ismoyo, Minggu (26/6).

Kemudian secara akumulasi, lanjut Badai, jumlah total warga Kudus yang terpapar Covid-19 hingga saat ini sebanyak 13.450 orang. Sebanyak 10.545 orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara pasien meninggal kini berada di angka 1.102 orang.

Kabupaten Kudus, tambah dia, juga masih memiliki sebanyak 243 pasien suspek yang masih menunggu hasil swab PCRnya. Serta ada sebanyak 211 probable meninggal dunia.

Status zonasi di tingkat kecamatan juga mengalami penurunan. Di mana sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus mengalami perubahan status menjadi zona oranye. Setelah pada awal pekan ini semuanya berstatus zona merah.

Hanya, Badai tetap mengimbau semua warga Kabupaten Kudus untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga bisa menekan angka penularan Covid-19. “Kami terus ingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” jelasnya.

Para pasien isolasi mandiri juga diharapkan bisa melakukan isolasi dengan sungguh-sungguh. Apabila rumahnya tidak memadau, disarankan untuk masuk ke isolasi terpusat milik desa ataupun pemerintah.

“Para nakes di rumah sakit juga terus berjuang menyembuhkan pasien Covid-19 yang dirawat,” tandas Badai.

Tm-Ab

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini