blank

SLAWI (SUARABARU.ID) – Secara umum Covid-19 di Jawa Tengah mengalami kenaikan yang diakibatkan oleh operasi ketupat candi atau mudik kemarin. Jadi implikasi mudik kemarin dua minggu dievaluasi semuanya meningkat.

blank
KETERANGAN PERS – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan keterangan kepada wartawan. (foto: nino moebi)

“Dan meningkatnya ini sudah kita antisipasi di seluruh pemerintah kota/kabupaten dengan menyiapkan sarana prasarana baik itu BOR (Bed Occupancy Rate), baik isolasi terpusatnya, baik itu nakesnya bahkan kesiapan preventif  dengan vaksinpun mereka siap. Artinya dengan kenaikan ini penetrasi wilayah siap,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol  Ahmad Luthfi kepada wartawan saat melakukan pengecekan vaksinasi di Pendopo Kabupaten Tegal, Rabu (16/6/2021).

Kapolda didampingi Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang, Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar dan Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardi mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan yang pertama pelaksanaan vaksinasi. “Dan ternyata vaksinasi sudah berjalan sangat luar biasa di tempat kita (Jawa Tengah). Itu dalam rangka untuk meningkatkan herd immunity,” kata Kapolda.

Dari pengecekan yang kita lakukan, daerah Tegal kasus aktif sekitar 400 artinya ini merupakan suatu warning (peringatan) untuk kita bersama-sama merapatkan barisan khususnya Forkopimda dalam memberikan jaminan penanganan Covid-19  khususnya di wilayah kita agar tidak berkembang lebih besar.

“Kemudian kita lakukan pengecekan terkait dengan penerapan PPKM Mikro yang merupakan basis deteksi dini terkait masyarakat yang ada di kampung-kampung dengan harapan pengefektifan dari pada PPKM Mikro nanti bisa menjawab penyebaran Covid-19 di wilayah kita,” kata Kapolda.

Selanjutnya Kapolda mengimbau kepada tokoh masyarakat untuk benar-benar menyuarakan bahwa Covid-19 di wilayah tempat kita itu ada. Kita bersama-sama menjaga masyarakat kita sehingga terjaga dari Covid-19.

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya kalangan wartawan untuk memberitakan berita-berita yang menyejukkan terkait dengan penanganan Covid-19 terutama pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi) sehingga masyarakat kita terbiasa dengan kehidupan baru bahwa Covid-19 ada.

“Seluruh TNI-Polri akan kita gerakan. Jadi kepada desa-desa wilayah kita yang zonasinya merah, kita sudah drop baik itu dari Kodam IV/Diponegoro maupun dari Polda Jawa Tengah. Brimob maupun Bataliyon kita turunkan gunanya untuk melakukan pengetatan kegiatan masyarakat dengan pasukan sehingga diharapkan dalam dua minggu kedepan desa yang zonasinya merah diketatkan oleh kita akan menjadi hijau kembali,” ungkap Kapolda.

Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr Hendadi Setiaji menyampaikan, hari ini Rabu (16/6/2021) kegiatan vaksinasi ada dua tempat yakni di Pendopo Kabupaten Tegal berjumlah 100 orang dan di Pabrik Winer Kecamatan Margasari sampai 1.500 orang.

“Targetnya hari ini mudah-mudahan lebih dari seribu dalam satu hari,” kata Hendadi.

Dijelaskan, sasaran vaksinasi selain lansia adalah para pelayan publik. Selain itu juga yang ada di pabrik. Itu kan rawan, kalau ada yang posiitif menular di pabrik akan lebih mudah. “Salah satu upaya kita untuk menekan penularan adalah vaksinasi, selain tetap pakai masker,” ungkap Hendadi.

Kecamatan yang saat ini mengalami zona merah Hendadi menyebut, dari 27 kecamatan, ada 11 Kecamatan yang mengalami zona merah yakni, Kecamatan Adiwerna, Balapulang, Kedung Banteng, Kramat, Lebaksiu, Pagerbarang, Pangkah, Slawi, Talang, Tarub dan Warurejo.

“Untuk desa yang PPKM Mikro zona merah ada 5 RT, yang zona oranye 17 dan kuning 468, itu yang PPKM Mikro,” ujar Hendadi.

Nino Moebi