blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Mengantisipasi lonjakan Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, mempersiapkan penambahan kapasitas bed, baik di rumah sakit maupun di tempat isolasi terpusat. Termasuk ketersediaan vaksin untuk percepatan vaksinasi.

blank
VIRTUAL – Wali Kota Tegal, Dedy Yon bersama seluruh anggota Forkopimda Kota Tegal dan pimpinan OPD di Lingkungan Pemkot Tegal, koordinasi melalui virtual meeting. (foto: dok/ist)

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono mengatakan, Pemkot Tegal akan menambah kapasitas Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah dari 56 bed menjadi 78 bed, tempat isolasi terpusat Rusunawa Tegalsari dari 64 bed menjadi 88 bed dan Gedung Olah Raga (GOR) Tegal Selatan dipersiapkan dengan kapasitas 50 bed. Jika dibutuhkan dan mendesak, pihaknya merencanakan akan menyiapkan isolasi terpusat di kecamatan-kecamatan dengan total 100 bed.

blank
RUSUNAWA – Tempat isolasi terpusat Rusunawa Tegalsari, Kota Tegal. (foto: nino moebi)

Pemkot Tegal juga bersiap dengan rencana kontijensi apabila terjadi peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR). Hal tersebut seiring terjadinya peningkatan jumlah kasus aktif Covid 19 di beberapa daerah di Jawa Tengah sehingga berstatus zona merah.

Pematangan rencana kontinjensi tersebut dipimpin langsung Wali Kota Tegal, H Dedy Yon Supriyono bersama seluruh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tegal dan pimpinan OPD di Lingkungan Pemkot Tegal, melalui virtual meeting, Senin (14/6)2021).

Dedy Yon  mengatakan, bahwa saat ini Pemkot beserta instansi terkait, harus menyiapkan rencana kontinjensi sebagai upaya mengantisipasi meningkatnya kasus aktif Covid-19 di Kota Tegal. Upaya tersebut menurut Dedy Yon untuk memastikan upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dapat dilaksanakan dalam kondisi darurat.

“Dalam keadaan darurat, dengan rencana kontinjensi yang sudah disiapkan akan lebih mudah ditanggulangi,” tutur Dedy Yon.

Perencanaan kontinjensi berdasarkan telaah situasi kasus, resiko dan sumberdaya serta memastikan perencanaan menjadi produk keputusan atau kebijakan.

Dijelaskan, skenario kontinjensi ini diberlakukan apabila kasus dan kematian melonjak tajam, akses sumberdaya semakin kurang dan masyarakat resah, dan terjadi peningkatan kasus pada perluasan zonasi di seluruh wilayah Kota Tegal.

Dedy Yon menyampaikan Pemkot Kota bersama Instansi terkait akan menyiapkan penambahan kapasitas ruang isolasi Rumah sakit maupun Isolasi terpusat dan mendorong percepatan coverage vaksinasi.

Terakit dengan mulai masuknya varian baru yang belum teridentifikasi B.16.17 India, B.11.17 Inggris dan B.13.61 Afrika Selatan, Dedy Yon menghimbau kepada kepada Dinas Kesehatan Kota Tegal untuk melakukan mitigasi risiko dengan membuka jejaring Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta dan Laboratorium Kesehatan di Yogjakarta.

Dedy Yon juga menyinggung masih ada penolakan warga untuk pemakaman dengan menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya perlu ada penguatan mediasi dan menyiapkan lahan pemakaman serta peningkatan edukasi di masyarakat, dengan dibukanya portal atau layanan informasi RS  dan tempat isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari menambahkan bahwa saat ini per 13 Juni 2021 dari awal pandemi Covid-19  tercatat total di Kota Tegal ada 2.446 orang, dengan rincian sembuh sebanyak 2.172 orang serta meninggal sebanyak 155 orang. Sedangkan untuk kasus aktif tercatat dirawat 29 orang dan sisanya sebanyak 90 orang melakukan isolasi mandiri.

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait secara terus menerus untuk mempersiapkan rencana kontinjensi,” ujarnya.

Sri Prima menyampaikan penambahan kapasitas bed, baik di rumah sakit maupun di tempat isolasi terpusat terus dipersiapkan. Termasuk juga ketersediaan vaksin untuk percepatan vaksinasi.

Khusus untuk vaksinasi lansia, saat ini pihaknya melaksanakan jemput bola dan sosialisasi serta memberikan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus.

Nino Moebi