blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, mengaku prihatin melihat kondisi pelabuhan Kota Tegal yang ada.

“Kami prihatin dengan penilaian Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari sebagai pelabuhan terjorok,” kata Ketua HNSI Kota Tegal, Riswanto.

Riswanto mengatakan, sistim pengelolaan limbah dari industri pengolahan ikan di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) agar tidak mencemari dan juga menyebabkan pendangkalan sungai karena limbah sisik ikan yang dibuang melalui saluran langsung ke kolam dan sungai mengendap menimbulkan bau tidak enak serta terkesan kumuh.

Potensi perikanan tangkap di Kota Tegal sangat besar, butuh Pelabuhan Perikanan besar dengan konsep wisata dan modern.
“Untuk itu kami HNSI butuh perhatian dari pemerintah Kota Tegal, Provinsi maupun Pusat untuk mewujudkan,” pinta Riswanto.

Lebih lanjut Riswanto mengungkapkan, ada beberapa persoalan yang butuh perhatian serius seperti, daya tampung Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari terus bertambah.

Perkembangan ukuran Gros Ton (GT) kapal perikanan yang terus naik kelas atau meningkat, sedangkan konsep serta kapasitas pembangunan Tahun 2000-2004 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari untuk kapal perikanan dengan ukuran dibawah (GT) 30.

Pendangkalan yang terjadi di alur dan kolam Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, membuat kapal tidak bisa menepi. Catatan terkahir untuk pengerukan dilakukan pada Tahun 2017 silam.

Yang tak kalah penting kerusakan sarana dan prasarana jalan utama dan dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, tidak normalnya saluran pembuangan (limbah) industri di kawasan pelabuhan yang menimbulkan bau tidak enak dan terkesan kumuh.

Dibutuhkan tempat khusus dan tersendiri dilengkapi sarana dan prasarana untuk tempat perbaikan kapal lama maupun baru di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari.

Tumbuhnya industri pengolahan ikan baik sekala kecil, menengah dan besar di wekitar Pelabuhan Kota Tegal, banyak menyerap tenaga kerja dan mendatangkan investor dari luar daerah maupun luar negeri sampai ekspor.

“Pemerintah Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk mempertimbangkan permohonan pengembangan pelabuhan perikanan terbesar dengan konsep wisata dan modern karena sektor perikanan di Kota Tegal memiliki potensi yang sangat besar sebagai penggerak perekonomian masyarakat,” tutup Riswanto.
Nino Moebi