blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Setelah menyelenggarakan Bazar Kampoeng Ramadhan, Kantor OJK Tegal bersama seluruh Dinas Koperasi dan UMKM di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan, ikut menggalakkan Program Belanja Produk UMKM.

Bersama dengan asosiasi UMKM, Dinas koperasi dan UMKM telah mempersiapkan Paket Produk Bingkisan Lebaran yang berisi produk-produk UMKM setempat.

blank
Kepala Kantor OJK Tegal, Ludy Arlianto.

Kepala Kantor OJK Tegal, Ludy Arlianto mengatakan ini menunjukkan komitmen dan keterlibatan nyata OJK dan Pemerintah Daerah dalam mendukung kebangkitan UMKM.

“Kami mendorong agar masyarakat lebih peduli UMKM, dengan membeli produk-produk mereka. Ada beberapa paket bingkisan lebaran yang ditawarkan, mulai dari bingkisan dengan harga Rp300 ribu, Rp 400 ribu sampai dengan Rp500 ribu. Semua sudah termasuk dengan packing box dan biaya pengemasannya,” kata Ludy.

Ada beragam jenis produk yang ditawarkan, dan untuk satu paket bingkisan lebaran berisi sebanyak 10 sampai dengan 17 produk UMKM. Seluruh produk yang ada pada bingkisan lebaran, telah melewati proses kurasi dari Dinas dan Asosiasi setempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas, kemanan dan kehalalan atas produk tersebut.

Produk yang ditawarkan cukup beragam, untuk wilayah Kota Tegal sendiri ada produk unggulan Sarung Tenun Goyor, hingga batik khas Tegal.

Di kabupaten Tegal, ada kue bangket sagu dan aneka biskuit. Di Brebes tentu ada Telur Asin, hingga bawang goreng. Sementara di Kota Pekalongan ada Batik Pekalongan, sale pisang dan aneka keripik khas Pekalongan. Untuk Kabupaten Pekalongan ada mukena batik, hingga sarung. Lain halnya dengan Pemalang, produk UMKM yang ditawarkan ada abon bandeng dan aneka olahan bandeng, terakhir di wilayah Batang ada batik hingga aneka makanan ringan.

“Saat ini di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah terjual 380 paket bingkisan hari raya yang telah dipesan oleh lembaga jasa keuangan seperti perbankan, BPR, lembaga pembiayaan, pegadaian, PNM, dan lembaga jasa keungan yang lain.

“Kami menghimbau agar ASN, BUMN dan BUMD juga turut serta membeli produk lokal tersebut dengan cara menghubungi dinas setempat. Kami harap program ini bisa langsung menggerakkan perekonomian, dan UMKM yang sejak tahun lalu sudah terkena dampak pandemi Covid-19, bisa segera bangkit lebih cepat,” tutup Ludy.
Nino Moebi