blank
Kepala Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Iwan Agus Purwoko saat memperlihatkan kenangan topi dari almarhum Yohanes Heri . foto’ Yon

KOTA MUNGKID-Duka mendalam tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 dalam suatu latihan di perairan Pulau Bali, Rabu ( 21/4) lalu, tidak hanya bagi keluarga besar  kru awak kapal tersebut.

Tetapi, hal itu juga dirasakan oleh Kepala Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Iwan Agus Purwoko.

“Saya sudah dianggap kakak sendiri, dari kakaknya dan adik-adik serta Heri Santoso,” kata Iwan.

Ia mengatakan, karena sudah dianggap sebagai keluarga sendiri dan oleh putra-putri dari pasangan FX Kuntoro dan MC Darwati (alm), dirinya juga dijadikan tempat berkeluh kesah.

Baginya, ada kenangan tersendiri dari almarhum Yohanes Heri Santoso yang tidak bisa terlupakan. Yakni, saat almarhum pulang ke Ngadipuro pada Desember 2020 lalu sebuah topi hitam. Di bagian depan atas  bergambar  kapal selam serta ada tulisan “SUBMARINER”.

“Saya sedih, saat ia pulang Desember 2020 lalu saya tidak bisa bertemu langsung. Sedangkan, topi itu dititipkan almarhum melalui  Heri Agus Listiono yang tidak lain kakak iparnya,” ujarnya.

Menurutnya, dalam pesan melalaui kakak iparnya, almarhum mengatakan, muga-muga topi iki dadi kenangan saka aku (Semoga, topi ini bisa menjadi kenang-kenangan dariku (Yohanes Heri Santoso, red).

Ia menambahkan, selain itu  almarhum juga berpesan semoga bisa dipertemukan kembali pada liburan lebaran ini.

baca juga:https://suarabaru.id/sempat-syok-fx-kuntoro-saat-mengetahui-anaknya-jadi-korban-kapal-selam-nanggala-402/

“Saya tidak menyangka, kalau topi ini pemberiannya tersebut merupakan kenang-kenangan terakhir dari almarhum Heri. Dan, lebaran besok tidak bisa bertemu lagi,” tuturnya.

Iwan menambahkan, jiwa seorang pemimpin bagi  Yohanes Heri Santoso sudah terlihat sejak dirinya masih kecil dan sering bermain bersama teman sebayanya. Yakni, almarhum Yohanes Heri Santoso  tidak mau menjadi pengikut melainkan menjadi seorang pemimpin.

Ia juga mencontohkan, saat bermain di masa kecilnya lalu, yakni bermain perang-perangan, Heri selalu menjadi pemimpin dari teman-teman sebayanya.

“Selain itu, ia seorang ksatria,” imbuhnya.

Iwan mengatakan, dirinya ikut sedih setelah mendengar berita tentang tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 dan dari 53 kru kapal, satu di antaranya adalah Yohanes Heri Santoso yang dikenalnya sejak kecil.

“Saat mendengar berita itu, saya berdoa agar semua yang ada di dalam kapal selam termasuk Heri diberikan keselamatan. Dan, kini saya masih berdoa agar semua kru kapal selam itu bisa ditemukan,” harapnya. Yon