blank
Pordaf yang digelar PC Fatayat NU Cianjur Jawa Barat berlangsung gayeng. Foto : SB/Muharno Zarka

CIANJUR(SUARABARU.ID)-Dakwah harus mengikuti perkembangan zaman, jika tidak ia bisa ditinggalkan. Saat ini tantangan dakwah Islam cukup berat dibandingkan dengan sebelumnya.

Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi perkembangan dunia dakwah ialah kemajuan teknologi informasi yang cukup pesat perkembangannya.

Kondisi ini ditandai dengan mudahnya berkomunikasi antara manusia misalnya melalui sambungan telepon, handphone (HP), dan internet.

Oleh karena itu, Forum Daiyah (Fordaf) Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Cianjur hadir untuk turut serta merangkul daiyah-daiyah muda agar bisa memanfaatkan ilmu-nya secara lebih luas, terutama di dunia digital.

Berangkat dari hal itu, salah satu program dari Fordaf (Forum Daiyah) Fatayat PCNU Kabupaten Cianjur telah sukses dilaksanakan. Program tersebut tak lain adalah “Nyantri Keren” yang telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari Februari-April 2021.

Menurut Ketua Fordaf Fatayat NU Cianjur, Siti Novi Nafisah, meskipun mengusung tema “Nyantri Keren” namun semua pesertanya bukan dari kalangan yang baru belajar ngaji.

Tapi peserta “Nyantri Keren” adalah para daiyah muda usia Fatayat, lulusan pondok pesantren yang sekarang menjadi pengajar di pesantren masing-masing dengan keluarganya.

“Jadi mereka daiyah yang sudah mempunyai keilmuan dan sudah biasa terjun di masyarakat. Karena mereka sudah punya bekal ilmu ke-Islaman yang mumpuni,” katanya, Selasa (13/4).

Pesertanya Bu Nyai muda dari beberapa pesantren diantaranya ada dari keluarga Pesantren Al Musri Ciranjang, Ponpes Roudotul Muta’allimin Cibadak Cipanas, Ponpes Mamba’ul Ulum Cilaku, Ponpes Miftahul Huda Al-Amin dan masih banyak lagi.

Cetak Daiyah

blank
Pelaksanaan Fordaf PC Fatayat NU Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Foto : SB/Muharno Zarka

Kegiatan tersebut, tambahnya, mempunyai visi tujuan untuk mencetak para daiyah professional yang berpemahaman Ahlussunnah Waljama’ah Annahdiyyah serta mempunyai kreatifitas dalam menyampaikan dakwah di era digital.

“Karena setelah beres rangkaian “Nyantri Keren” ini, peserta akan diseleksi dan diikutsertakan dalam program Madrasah Kader Daiyah Mahmudah di tingkat Jawa Barat”, ujar mahasiswi Pascasarjana jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari PTIQ Jakarta ini.

Kegiatan “Nyantri Keren” ini telah berlangsung selama 3 bulan dengan 9 materi yang berbeda-beda. Materi terdiri dari masalah ke-Islaman, sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW, strategi dakwah di era digital dan metode dakwah di masa kekinian.

Di mulai tanggal 15 Februari 2021 yang bertempat di Aula PCNU Kabupaten Cianjur, dibuka secara langsung oleh ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam MZD, bertempat di Aula PCNU Kabupaten Cianjur.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Ketua PC Fatayat NU Cianjur, Rina Fakhrina AMd beserta jajaran pengurus Fatayat lainnya.

Adapun kesembilan pemateri tersebut ialah KH Choirul Anam MZD (Ketua Tanfidziyah PCNU Cianjur), DR Rudi Ahmad Suryadi MAg (Wakil Ketua tanfidziyah PCNU) dan KH Aden Ali Assadullah MPd (Sekretaris PCNU),

Juga Irfan L Sarhindi MA, KH Milki Muhammad Faisal MSi, KH Cep Mulyana MSi, KH Nanang Muhidin Ibnu Umar, Ust TB Abdul Aziz SPd dan Siti Novi Nafisah SS.

Kegiatan ditutup pada tanggal 6 April 2021 di Bojongherang Cianjur. Hadir pada penutupan kegiatan Nyantri Keren ini, Mustasyar PCNU Kabupaten Cianjur KH R Abdul Halim.

Dalam pengarahannya kepada para daiyah beliau berbagi pengalamannya selama 40 tahun menjabat Ketua MUI Kabupaten Cianjur. Pengalaman tersebut bisa dijadikan sebagai pelajaran berharga dalam melakukan dakwah di masa kini.

“Da’i harus membawa umat kepada jalan sederhana dan memberikan kemudahan agar manusia selalu mengingat Allah”, ujar ulama kharismatik yang kini berusia 90 tahun.

Muharno Zarka