blank
Bappenas mengapresiasi beragam program inovasi yang dilakukan Pemprov Jateng, dengan masuk nominasi Penerima Penghargaan Pembangunan Daerah. Foto: dok/ist

BACA JUGA: Babinsa dan Babinkamtibmas Bandongan Aktif Edukasi Warga Untuk Cegah Covid – 19

Bahkan Pemprov Jateng telah memiliki perda khusus tentang inovasi ini. Melalui Perda nomor 3 tahun 2019 tentang inovasi daerah, Pemprov Jateng menjadikan budaya inovasi itu ke dalam sebuah sistem.

”Jadi inovasi akan terus dilakukan, meskipun nanti pemimpinnya sudah berganti. Dengan perda itu, maka budaya inovasi akan tetap berkelanjutan,” tegasnya.

Beberapa inovasi unggulan dari Jateng di antaranya inovasi Government Resources Management System (GRMS), yang mengelola pemerintahan secara digital. Selain itu, ada pula program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.

BACA JUGA: Kapal Satria Nusantara Tenggelam Setelah Dihantam Gelombang

”Khusus selama pandemi, ada inovasi data epidemologi melalui website corona.jatengprov.go.id. Website ini muncul sebagai upaya mikrozonasi penanganan covid-19 agar lebih presisi. Jadi melalui website ini, diketahui berapa tingkat penyebaran covid-19, daerah mana saja yang merah, kebijakannya seperti apa dan sebagainya,” terangnya.

Website corona.jatengprov.go.id ini, lanjut Pras, bahkan lebih presisi dari data pusat. Seringkali data epidemologi Jateng berbeda dengan pusat, karena mekanisme pengambilan data yang berbeda.

”Justru data kami yang lebih presisi, karena itu berdasarkan NIK. Jadi tidak mungkin ada dobel data,” tegasnya.

blank
novasi dari Pemprov Jateng dengan program Jogo Tonggo, mampu membangkitkan tingkat kesadaran di masyarakat, untuk saling membantu. Foto: dk/ist