TEGAL (SUARABARU.ID) – Menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2021, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal tengah bersiap untuk antisipasi potensi kenaikan inflasi di wilayah Kota Tegal.
Hal tersebut terungkap dalam High Level Meeting (HLM) yang membahas strategi pengendalian inflasi menghadapi Ramadhan dan hari raya Idul Fitri di Ruang Adipura Komplek Balaikota Tegal, Kamis (25/3/2021).
Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono menyampaikan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok biasa terjadi menjelang datangnya puasa dan hari raya keagamaan. Dedy Yon menyatakan momentum tersebut harus menjadi perhatian bersama, karena bagaimanapun dengan terjadinya kenaikkan kebutuhan yang terjadi di lapangan secara langsung warga masyarakat yang akan terkena imbasnya.
‘’Masyarakat kita sedang dalam masa taraf pemulihan karena pandemi Covid-19, jangan sampai akan terbebani lagi dengan kenaikkan beberapa komoditi,’’ ujar Wali Kota.
Dedy Yon juga mengutarakan bahwa pemerintah daerah melalui tim Pengendalian Inflasi Terpadu (TPID) harus segera bertindak, karena apabila ini dibiarkan, inflasi di Kota Tegal akan semakin meninggi.
‘’Inflasi di Kota Tegal sampai dengan Februari 2021 mencapai pada kisaran angka 1,38% lebih baik dibanding pada Januari 2021 dan masih di bawah sasaran nasional 3% plus minus 1%. Kita ketahui bersama, kenaikan harga cabe di pasar-pasar terjadi kembali, apa yang menjadi penyebabnya, harus segera terpecahkan, tugas kita semua untuk bisa meredam gejolak ini,’’ papar Dedy Yon.
Selain itu, Pemerintah Kota Tegal akan melakukan operasi pasar sebagai salah satu upaya untuk membantu menekan laju inflasi di Kota Tegal.
Sedangkan Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Dodi Nugraha menyampaikan bahwa komoditi yang menjadi fokus yakni telur, cabai, ayam ras dan daging.
Komoditas tersebut yang selalu berulang jelang Ramadan maupun lebaran selalu naik.
‘’Makanya memang diperlukan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan, dengan cara misalnya menanam tanaman yang bermanfaat atau yang sedang ramai tanaman organik yang dilakukan dengan sistem hidroponik. Itu malah hasilnya mahal. Upaya di lapangan nanti ada operasi pasar bersama dengan pemerintah kota. Komoditas yang menyumbang inflasi, tempe, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras,’’ ujar Dodi.
Nino Moebi