SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebanyak 14 petinju muda, mulai usia 8-21 tahun dari enam sasana yang ada di Kota Semarang, mengikuti latih tanding di Rambing Boxing Camp, Semarang, Minggu (21/3/2021). Latih tanding ini sendiri diselenggarakan oleh Insan Tinju Kota Semarang (ITKS).
Pencetus ide latih tanding tinju ini, Susanto Gunawan mengatakan, kegiatan itu digelar akibat minimnya pertandingan, serta paceklik prestasi tinju Kota Semarang. Ada pun enam sasana yang ikut berpartispasi yakni, Sasana Bolo Sakti, Sasana Rambing, Sasana Bima Sakti, Sasana Rambo, Sasana CTZ, Sasana YTBK.
Selain itu juga, untuk mendorong setiap sasana agar kembali bergairah dalam olah raga tinju amatir. Itulah sebabnya, dalam masa pandemi covid-19 ini, ITKS bertekad menggairahkan kembali even tinju, dengan mengundang para petinju muda dari beberapa sasana yang ada di Kota Semarang.
BACA JUGA: Hujan Masih Sampai April, Ganjar : Tanam, tanam dan tanam!
”Kami merasa bangga dengan ide menggelar latih tanding yang diikuti petinju-petinju muda ini, sehingga bisa menggairahkan dunia tinju di Ibukota Jawa Tengah ini,” kata Susanto, yang juga berprofesi sebagai seorang dokter.
Susanto yang juga sering menjadi dokter ring dalam setiap kejuaraan tinju ini menambahkan, kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan di tengah pandemi ini, rencananya akan ditingkatkan lagi evennya, menjadi tiga minggu sekali. Dengan harapan, akan muncul bibit-bibit petinju harapan di masa akan datang.
Sementara itu, Ketua Komisi Teknik Pengcab Pertina Kota Semarang, Muhar Sutan menilai, dari beberapa petinju terutama yang berusia 8-10 tahun, mereka masih hanya bisa memukul, namun teknik bertinjunya masih kurang sekali.
BACA JUGA: Ganjar Minta Erick Thohir Tambah Sentra Vaksinasi di Solo dan Banyumas
”Memang wajar karena masih anak anak. Para petinju belia ini saya lihat bisanya baru memukul lawan. Untuk soal teknik gerakan tinju yang baik, masih sangat perlu diajarkan lagi,” tutur Muhar Sutan.
Pada kesempatan itu, Sony Rambing dari Rambing Boxing Camp berharap, ada bantuan dari pihak lain, untuk bisa meminjami ring tinju. Selama ini, karena ketiadaan ring, para petinju hanya berlatih dengan sarana prasarana seadanya. Bahkan pada saat latih tanding pun tanpa menggunakan ring.
Dalam latih tanding itu, petinju Wahyu Budi Santoso dari Sasana YTBK, ditetapkan sebagai petinju terbaik, dan berhak mendapatkan hadiah berupa voucher menginap di hotel.
Sigit PR-Riyan