SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Senin (15/3/2021) siang, secara daring resmi meluncurkan dua teaching industry baru yaitu E-Learning Studio dan Vocational Tax Corner (VTC).
Kedua fasilitas praktek ini dibangun untuk menunjang pembelajaran bagi para mahasiswa Sekolah Vokasi Undip di era Revolusi Industri 4.0 berbasis teknologi.
Fasilitas unggul tersebut adalah realisasi ide dari Sekolah Vokasi Undip untuk membentuk suatu pembelajaran dengan metode berkualitas dan modern sehingga mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan keterampilannya di dunia kerja.
Acara peresmian E-Learning Studio dan Vocational Tax Corner (VTC) tersebut diresmikan Rektor Undip dengan dihadiri Kepala Kanwil Ditjen Pajak Jateng, Ketua Umum Asosiasi Tax Center Seluruh Indonesia, Ketua Ikatan Akuntan Indonesia, dan tamu undangan.
“Saya menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang bekerjasama dengan Sekolah Vokasi Undip sehingga E-Learning Studio dan Vocational Tax Corner dapat diresmikan. Program-program unggulan harus dibentuk agar meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di Sekolah Vokasi Undip,” kata Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, dalam sambutannya.
Lebih lanjut Yos mengatakan, pembelajaran di Sekolah Vokasi berupa 70% praktek dan 30% teori, sehingga penting untuk mempraktekkannya langsung di lapangan. E-Learning Studio dapat digunakan mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan skill komunikasi dan multimedia, sedangkan Vocational Tax Corner sebagai pusat kajian dan pengabdian pada bidang perpajakan.
“Undip juga berkolaborasi dengan dunia industri untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing mahasiswa Sekolah Vokasi,” kata Prof. Yos.
Dengan adanya fasilitas E-Learning Studio, mahasiswa dan dosen Undip dapat belajar proses pembuatan sebuah program acara berbasis multimedia dan membuat konten kolaborasi, misalnya video edukasi.
E-Learning Studio menggunakan berbagai metode pembelajaran berbasis teknologi informasi, antara lain blended learning, case study, project based learning, dan problem based learning.
Dalam prakteknya, mahasiswa dan dosen dapat belajar mengenai pra-produksi, produksi, serta pasca-produksi dari pembuatan sebuah konten kreatif.
Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Budiyono, menyampaikan bahwa peresmian dua teaching industry ini adalah bagian dari program jangka panjang Sekolah Vokasi Undip, di mana pada tahun 2021-2025 ditujukan untuk fase penguatan.
Program-program yang telah dirilis sebelumnya oleh Sekolah Vokasi Undip antara lain e-logistik, e-archive, digital public relation, Japanese
English Vocational Languages Center (JEVLAC), Pusat Unggulan IPTEK (PUI) smart technology, desa digital, rumah apung, energi terbarukan, welding school, dan blended learning.
“Kehadiran Sekolah Vokasi harus bisa memberi manfaat dengan ilmu yang dapat langsung diamalkan. Sebuah kebanggaan untuk Sekolah Vokasi bisa berkolaborasi dengan berbagai fakultas untuk menuntut ilmu yang tidak ada putusnya, terima kasih kepada semua pihak dan semoga kolaborasi ke depannya dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Selain E-Learning Studio, diresmikan pula Vocational Tax Corner (VTC) yang nantinya akan berguna sebagai tempat pembelajaran bagi mahasiswa perpajakan serta membantu civitas academica Undip untuk konsultasi dan pembayaran pajak.
VTC ini dirintis oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, di bawah naungan dari Kanwil DJP Jawa Tengah I.
Sebagai tempat pelayanan pajak, VTC dapat melayani pengisian STP online dan memberi pelatihan pengisian E-SPT PPh Orang Pribadi online bagi civitas academica Undip.
Terdapat empat departemen dalam VTC Undip, yaitu departemen pengabdian dan penelitian, kajian dan uji kompetensi, kerjasama dan bisnis, serta pengembangan dan inovasi.
“Kami dari Asosiasi Tax Center Indonesia dengan senang hati bekerjasama dan memberi dukungan pada VTC Undip,” kata Ketua Umum Asosiasi Tax Center Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, Darussalam.
Menurut Darussalam, langkah bersama ini diambil untuk memberi edukasi wajib pajak pada seluruh masyarakat Indonesia, dan menciptakan warga yang melek pajak agar mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jateng, Teguh Budiharto, dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya pajak sebagai komponen penting pembangunan dan faktor penunjang kemandirian bangsa.