blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo dan Ketua DPRD Kudus Masan berbincang dengan Direktur dan dokter RS Mardi Rahayu. foto:Suarabaru.id

Sementara, Direktur Utama RS Mardi Rahayu, Dr Pujianto mengatakan, telah bermimpi memiiki alat tersebut sejak delapan tahun lalu.Sejumlah persiapan dilakukan diantaranya menyiapkan bangunan tiga lantai untuk menyimpan alat kesehatan seberat 9 ton tersebut.

Dengan beroperasinya alat tersebut, maka kini pasien tak perlu jauh-jauh ke Semarang untuk pemeriksaan MRI.  Alat MRI RS Mardi Rahayu memiliki kekuatan 1,5 Tesla juga disejajarkan dengan MRI di kota besar seperti Jakarta atau Semarang.

“Kami yakin, pelayanan kesehatan di Kudus akan semakin maju dengan hadirnya MRI 1,5 Tesla ini,” ujar dia.

Menurutnya, pemanfaatan MRI yang harganya mencapai Rp 17 miliar dari Jerman itu juga bisa dibiayai melalui program BPJS Kesehatan.

‎”Kami ingin menunjukkan kalau pemeriksaan canggih MRI bisa dicover BPJS Kesehatan selama mengikuti prosedur. Rujukan berjenjang juga tidak berlaku, karena hanya kami satu-satunya di eks karesidenan Pati yang memilikinya,” ucap dia.

‎Sementara itu, Kepala Instalasi Radiologi RS Mardi Rahayu, Dr. Michel Ananias Leuwol, Sp. Rad-KRI mengatakan MRI adalah pemeriksaan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menghasilkan gambaran struktur dan organ dalam dari tubuh manusia.

Pemeriksaan ini aman karena tidak menggunakan radiasi sinar X tetapi menghasilkan gambaran yang lebih jelas dan detail dibandingkan Rontgen, USG dan bahkan CT Scan.